Mohon tunggu...
Syahrila Muhtiawati
Syahrila Muhtiawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

NIM: 221910501003

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Kemacetan di Bundaran Gladak Serang

7 September 2022   20:45 Diperbarui: 7 September 2022   21:43 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir


Kemacetan adalah keadaan dimana arus lalu lintas terhenti akibat jumlah kendaraan yang melintas melebihi kapasitas jalan. Kemacetan biasanya terjadi di daerah yang padat penduduk, fasilitas umum seperti pasar, sekolah, terminal, persimpangan rel kereta api bahkan lampu merah. 

Bukan hanya itu, bencana juga dapat menyebabkan kemacetan di daerah yang terdampak, seperti kecelakaan, banjir,kebakaran, dan lain-lainnya. Berikut ini ada beberapa faktor terjadinya kemacetan, antara lain:

1. Kurangnya kesadaran pengendara dalam mematuhi rambu lalu lintas sehingga arus lalu lintas di jalan terganggu.
2. Terjadi kecelakaan yang seketika arus lalu lintas menjadi tersendat karena banyak orang yang berhenti untuk menolong dan melihat korban.
3 .Adanya proyek perbaikan jalan yang mengganggu pengendara karena sebagian badan jalan ditutup sehingga menyebabkan kemacetan.
4. Tidak ada petugas kepolisian yang mengatur jalur lalu lintas terutama di jalan yang padat dengan kendaraan.
5. Terjadi bencana alam, seperti banjir yang dapat mempersulit pengendara karena harus berkendara dengan lambat.
6. Parkir sembarangan, biasanya mobil yang parkir di bahu jalan dapat menyebabkan macet.
7. Kapasitas kendaraan di suatu jalan melebihi yang semestinya.
8. Adanya hajatan warga yang rumahnya di pinggir jalan raya biasanya menggunakan sebagian badan jalan untuk tenda sehingga dapat mengganggu pengendara dan terjadi kemacetan.
9. Adanya operasi besar-besaran yang dilakukan oleh pihak polisi.
10. Adanya persimpangan jalan yang belum dipasang lampu lalu lintas sehingga warga seenaknya menggunakan jalan tanpa mementingkan pengendara lain.


Dari beberapa faktor tersebut, masalah kemacetan tidak hanya dialami oleh kota-kota besar, seperti Jakarta. Meskipun penduduknya lebih sedikit daripada kota besar, kemacetan pasti terjadi apalagi pengguna jalan tidak mematuhi peraturan lalu lintas. 

Salah satu kota yang biasanya mengalami kemacetan adalah Kota Probolinggo. Kota Probolinggo merupakan sebuah kota yang terletak di sebelah tenggara Surabaya, sebelah utara Selat Madura,dan dihampit oleh Kabupaten Probolinggo di sebelah barat, timur, dan selatan. Luas Kota Probolinggo sekitar 56,67 km dengan populasi penduduk 242.246 jiwa (tahun 2021) sehingga Kota Probolinggo disebut kota terbesar ke-empat di Provinsi Jawa Timur.

Dengan padatnya penduduk ini, pada tahun 2012 Pemerintah Kota Probolinggo mulai merencanakan pembangunan bundaran yang diberi nama "Bundaran Gladak Serang" yang bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan. 

Berbicara tentang jalan bundaran, apa itu jalan bundaran? Jalan bundaran atau lajur bundaran adalah sebuah persimpangan tempat lalu lintas searah mengelilingi suatu pulau jalan yang bundar dipertengahan persimpangan. Lajur bundaran mempunyai kapasitas sama seperti persimpangan yang dikendalikan dengan lampu lalu lintas (Wikipedia). 

Julukan "Gladak Serang" menurut cerita yang berkembang di masyarakat, dulu Geladak Serang ini hanyalah jembatan biasa yang tanpa pengaturan atau serong begitu saja. Kata "Serong" dalam prosesnya menjadi kata "Serang" di masyarakat yang artinya persimpangan.

 Letak pembangunan Bundaran Gladak Serang ini berada di Gg. GLDK. Serang I No.1b, Kec. Kanigaran, Kota Probolinggo. Dimana yang awalnya hanya terpasang lampu lalu lintas di simpang lima ini, berubah menjadi jalan satu arah (one way) dengan dibangunnya Bundaran Gladak Serang ini. Untuk pembenahan Bundaran Gladak Serang, Pemerintah Kota Probolinggo telah menyiapkan anggaran sebesar 5 miliar rupiah untuk membuat pelebaran jembatan penghubung kawasan utara dan selatan kota. 

Hal ini bukan hanya bertujuan untuk mengurangi kemacetan, tetapi sebagai ikon Kota Probolinggo.

Yuswadi Rahmono, Kabid Binamarga PU mengatakan," Untuk kawasan Gladak Serang kita  merencanakan pembangunan mulai tahun 2012. Dalam pelaksanaannya dengan adanya undang-undang nomor 2 tahun 2012 masalah pembebasan lahan untuk kepentingan umum. Kita mengacu kesana, akhirnya dari pemerintah kota berencana untuk mengurai kemacetan waktu pagi dan siang. Untuk kawasan Gladak Serang kita buat menghilangkan traffic."

Mantan Walikota Probolinggo,  Hj. Rukmini mengatakan bahwa dengan adanya akses jalan baru yaitu dibangunnya jalan Bundaran Gladak Serang ini mampu memberikan prasarana  sebagai penunjang pengembangan di suatu daerah. Jadi, jalan bukan hanya sebagai sarana sistem transportasi saja melainkan untuk memajukan kesejahteraan. 

Beliau juga menyebutkan bahwa Bundaran Gladak Serang bisa dijadikan Landmark Kota Probolinggo. Bukan hanya itu, beliau berharap semoga dengan adanya pembangunan lalu lintas bundaran baru ini mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi sebab sarana transportasi sudah diperbaiki untuk distribusi barang atau jasa.

Sudah jelas bahwa Pemerintah Kota Probolinggo membangun bundaran ini untuk mengurangi kemacetan agar dapat mempermudah mobilitas warga. Bagi pengendara yang ingin melintasi jalan bundaran harus mengetahui terlebih dahulu cara melewatinya. 

Pengendara dilarang sembarangan belok ke kanan atau kiri tanpa menyalakan lampu sein. Selain itu, pengendara dilarang langsung memasuki area bundaran tanpa memperhatikan kendaraan lain yang lewat karena jika hal semacam ini dihiraukan maka akan berbahaya bagi pengendara itu sendiri, bisa saja terjadi kecelakaan yang nantinya kemacetan pun sulit diatasi.

Meskipun jalan bundaran ini dibangun untuk mempermudah akses para pengendara yang melintas, tetapi tetap saja terjadi kemacetan apalagi waktu pagi hari dimana para pekerja,pelajar,bahkan orang tua yang mengantarkan anaknya ke sekolah berangkat bersamaan pada jam yang sama. 

Memang waktu pagi sering terjadi kemacetan karena disebelah selatan Bundaran Gladak Serang terdapat jalan yang diberi nama "Jalan Mastrib" yang sepanjang jalannya terdapat Sekolah Menengah Kejuruan,  Sekolah Menengah Atas disepanjang Jalan Slamet Riyadi sebelah Barat Bundaran Gladak Serang. 

Tak heran banyak siswa sekolah menengah berangkat ke sekolah membawa sepeda motor sendiri-sendiri, dan yang paling ramai dan padat yaitu Jalan Cokroaminoto sepanjang arah utara yang menghubungkan dengan pusat Kota Probolinggo, di sepanjang jalan itu terdapat beberapa Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar yang mana jika mereka berangkat sekolah diantar oleh orang tuanya atau naik angkutan umum. 

Bila mereka semua berangkat di waktu yang sama, kemungkinan kawasan Bundaran Gladak Serang ini menjadi macet dan sulit diatur kecuali dengan kesadaran masing-masing. Sebelah timur adalah Jalan KH. Wahid Hasyim yang merupakan jalan alternatif menuju luar kota. Jalur ini biasanya dilewati kendaraan besar,seperti truk, bis, dan lain-lainnya.

Dikarenakan Bundaran Gladak Serang ini menerapkan sistem  one way, tak jarang ada sebagian pengendara yang tidak mau mengalah. Mereka terburu-buru untuk sampai ke tempat tujuannya, alhasil kemacetan tidak dapat terhindarkan. 

Ada juga warga yang masih ragu saat melewati Bundaran Gladak Serang ini, saat mereka berada di tengah-tengah jalan dan ada rasa takut saat ingin belok, akhirnya pengendara dibelakangnya ikut berhenti seketika, hal seperti ini pun dapat menimbulkan kemacetan.

Biasanya puncak kemacetan di Bundaran Gladak Serang terjadi pada hari Sabtu tepatnya waktu malam hari atau malam minggu. Banyak orang yang melewati jalan ini, apalagi disebelah Barat terdapat Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera). 

Tak heran banyak anak muda pada nongkrong di tempat ini atau sekedar beli setelah itu pulang. Banyak dari mereka ada yang menjadikan trotoar sebagai tempat tongkrongan sekaligus tempat parkir sepedanya sehingga menyulitkan para pengendara lain yang melewati jalan tersebut apalagi saat terjadi macet. 

Ditambah lagi pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar Bundaran Gladak Serang ini. Apabila ada pembeli otomatis sepedanya di parkir di bahu jalan dan dapat mengganggu pengendara lain.

Kemacetan memang sulit diatur kalau bukan pihak kepolisian yang turun tangan langsung. Sebagian orang egois dalam berkendara, mereka ingin mendahului atau mengutamakan diri sendiri tanpa melihat situasi sekitarnya. 

Sebagai pengendara yang baik dan taat, kita harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Tidak hanya itu, kita harus mengetahui cara mengatasi kemacetan terutama di lajur bundaran. Beberapa cara mengatasi kemacetan di area bundaran antara lain, sebagai berikut:

1. Saat akan memasuki bundaran usahakan kurangi kecepatan.
2. Ketika ingin memasuki jalan bundaran, pengendara diwajibkan memperhatikan pengendara lain yang melintas terlebih dahulu.
3. Pengendara dilarang langsung melintasi jalan bundaran.
4. Kita harus memberikan kesempatan (ruang)kepada pengendara lain yang ingin keluar dari jalan bundaran.
5. Jika kita ingin belok atau meninggalkan lajur bundaran diwajibkan menyalakan lampu sein sebagai tanda bahwa kita akan berbelok.
6.Jangan pernah menyalip atau sejajar dengan kendaraan besar.
7.  Jangan berhenti saat berada di area bundaran, bergeraklah terus.
8. Tetaplah berada pada jalur dan tidak sembarangan memotong jalan.

Dari beberapa cara mengatasi kemacetan di bundaran tersebut, hal utama adalah kesadaran diri yang ada pada setiap pengendara. Percuma hanya kita yang patuh,tetapi yang lain melanggar tentu masalah akan berimbas ke kita juga. Usahakan sebelum melintasi bundaran harus mengerti etika mengendarai karena lajur bundaran berbeda dengan jalur seperti biasanya.  

Dapat saya simpulkan bahwa pembangunan bundaran yang tujuannya sebagai penanganan untuk mengurangi kemacetan di suatu daerah, juga mempermudah pengendara dalam mengakses jalan. 

Selain itu, Bundaran Gladak Serang ini dibangun sebagai ikon sekaligus landmark Kota Probolinggo karena berbagai kendaraan yang masuk dan keluar menuju ke luar kota melewati  lajur Bundaran Gladak Serang ini sehingga banyak orang yang mengenalnya. Ditengah Bundaran Gladak Serang juga terdapat tugu air mancur yang elegan dan juga kolam yang cukup lebar ditambah dengan taman di sekelilingnya. 

Sebagai warga kita harus menjaga dan merawat. Bisa jadi akibat dari kemacetan bisa merusak fasilitas yang ada disekitar bundaran, seperti menerobos jalan dengan melewati  trotoar yang di sekitarnya terdapat sebuah taman kecil yang nantinya akan rusak begitu saja. Jika masih ada warga yang belum tertib mematuhi peraturan lalu lintas bundaran dan lebih mementingkan diri sendiri dalam berkendara maka kemacetan pasti akan terjadi.

Kemacetan ini akan memberikan kerugian kepada kita, selain rugi waktu karena perjalanan kita terhambat sehingga tidak tepat waktu menuju tempat tujuan, kita juga boros bensin karena kendaraan terlalu lama untuk bergerak sedangkan mesin terus menyala. Kemacetan juga dapat menyebabkan polusi udara dan berbahaya bagi kesehatan tubuh terutama pada pengendara motor dan masyarakat di sekitarnya. 

Maka dari itu, pihak kepolisian juga harus turun tangan  langsung untuk mengatur lalu lintas demi kelancaran berkendara terutama di jalan yang padat dengan kendaraan, serta di jalan yang sering macet karena volume kendaraan lebih besar daripada kapasitas jalan. Biasanya meskipun sudah terpasang tanda-tanda lalu lintas, kebanyakan warga mengabaikan dan tidak mau menaatinya. Mereka yang melanggar, mereka pula yang merugi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun