Mohon tunggu...
Syahril Hidayat
Syahril Hidayat Mohon Tunggu... Dokter Karakter -

Pria kelahiran Cabangbungin daerah sulit dilacak yang memberanikan diri melisankan rasa lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bermodal KTP, Akhirnya Menikmati Puncak Gedung Sate

25 April 2019   12:14 Diperbarui: 25 April 2019   17:37 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Megahnya bangunan berusia ratusan tahun | dokpri

Dan lagi-lagi kesempatan itu datang disaat yang tepat. Kartu mahasiswa kami disimpan pak satpam dan memberikan petunjuk jalan kalau ingin ke atas gedung bisa lewat lift atau tangga di sebelah kiri dari tempat kami berdiri. "Di atas juga lagi ada mahasiswa UPI tuh, temen kalian ya ?" kami kaget mendengar ucapan pak satpam di belakang kami bertanya seperti itu. 

Kami mengiyakan saja pertanyaan dari pak satpam tersebut dan langsung bergegas masuk Gedung Sate. Anak tangga yang kami pilih untuk mencapai puncak gedung, entah alasannya apa saya lupa. Ternyata ada kelebihan keputusan kami menaiki anak tangga, yaitu bisa melihat-lihat ruangan gedung di setiap lantai.

Persembahan gaya kedua | dokpri
Persembahan gaya kedua | dokpri

Megahnya bangunan berusia ratusan tahun | dokpri
Megahnya bangunan berusia ratusan tahun | dokpri

Mau kasih tau itu ruangan siapa | dokpri
Mau kasih tau itu ruangan siapa | dokpri
Kami tidak langsung tergiur untuk langsung menuju puncak gedung. Sesekali kami mengambil foto dari berbagai sudut ruangan. Keberadaan kami di dalam tidak diberitahu sampai kapan harus keluar lagi, maka dari itu kami dengan santai menapaki setiap anak tangga. Hingga tiba lah kami di lantai teratas. Ternyata ada seperti museum mini yang menyimpan koleksi-koleksi kebudayaan, dan peninggalan sejarah perkembangan pembangunan Gedung Sate.

Cahaya terlalu gelap atau kameranya terlalu tradisonal | dokpri
Cahaya terlalu gelap atau kameranya terlalu tradisonal | dokpri

Ketika di atas gedung, sungguh pemandangan kota Bandung dapat dinikmati dari delapan penjuru arah mata angin. Terdapat kursi-kursi seperti kafe-kafe, sepertinya enak sekali kalau ditambah segelas kopi.

Emang suka bergaya, jangan ditanya lagi | dokpri
Emang suka bergaya, jangan ditanya lagi | dokpri

Jadi terganggu kan pemandangannya Den! | dokpri
Jadi terganggu kan pemandangannya Den! | dokpri

Itulah pemandangan dari atas, tujuan kami telah tercapai untuk mencapai puncak gedung, akhirnya kami menyudahi petualangan kami dan kembali mengambil kartu-kartu kami yang tertingal. Ya itulah kesempatan kami yang bisa mengunjungi Gedung Sate lewat kebetulan tanpa rencana sebelumnya. Bisa saja sebenarnya secara umum untuk mengunjunggi Gedung Sate, namun jika ingin mengikuti jejak kami boleh-boleh saja. Asalkan tidak menuntut kami dikemudian hari jika cara ini sudah tidak diberlakukan lagi. Pantang pisang berbuah dua kali, pantang kesempatan datang dua kali. Hehe ...

Sukses .... !! Ambil Jaket, KTM dan KTP. | dokpri
Sukses .... !! Ambil Jaket, KTM dan KTP. | dokpri

Segitu saja kisah perjalanan kami berdua, selamat mencoba untuk petualangan kalian. Semoga bisa menjadi referensi tujuan kalian diakhir pekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun