Bentuk kekerasan yang terjadi saat berpacaran akan sangat berdampak bagi korban. Korban pastinya akan stress,depresi, susah tidur, tidak nafsu makan, tidak mood ngapa ngapain sehingga kehidupan sehari harinya terganggu dan bahkan bisa saja korban melakukan bunuh diri seperti kasus yang di analisis bahwa korban mengalami depresi yang parah sehingga melakukan tindak bunuh diri dengan meminum racun dan menganggap bahwa dirinya rendah seperti bodoh, gampang di bohongi dll beberapa teman saya pun Ketika putus cinta akan mengalami depresi, stres dan kecemasan, akan sangat sulit berkonsentrasi dan sulit tidur apalagi sampai mendapatkan kekerasan pastinya hal itu akan lebih serius dari putus cinta. Tapi ini semua tergantung bagaimana kitanya kalau kitanya santai terhadap masalah ini maka tingkat permasalahan nya akan diminimalisir tapi jika kita serius dalam menyikapinya sampai ovt dan depresi hal ini akan membuat psikis kita terganggu.[9]
 C. Aspek Sosial
 Saat membangun hubungan, pria atau wanita cenderung mengontrol dan mengendalikan pasangannya dalam hubungan, penampilan, dan pekerjaan. Alasan mereka melakukan ini karena kasih sayang kepada pasangannya. Menanggapi hal tersebut, beberapa whistleblower mengatakan demikian, beberapa whistleblower mengatakan tidak keberatan dan bahkan senang diperlakukan seperti itu karena itu juga berarti pasangannya peduli dan tampak melindungi mereka. Jika demikian, tentu tidak masalah asalkan sikap condong kontrol itu bisa maklumi dan tak membuat ia merasa terkekang ,meski terkadang kita membutuhkan seseorang untuk menjadi pengatur kita
Â
D . Aspek Fisik
Â
  Kekerasan fisik biasanya berdampak pada tubuh korban yang dimana jika Wanita ada satu goresan saja sangat berpengaruh pada penampilanya , dampak kekerasan fisik biasanya sepeerti memar, patah tulang, gigi patah, gegar otak ataupun luka akibat senjata tajam.  [10]
Â
Landasan Teori
Â
Jadi bisa di simpulkan bahwa kekerasan yang terjadi dalam pacaran sangat kompleks mulai dari kekerasan fisik dan psikologi yang dimana efek dari kekerasan tersebut membuat korban menjadi depresi, depresi akan menjadi hal yang sangat berpengaruh besar terhadap korban mulai dari kurangnya nafsu makan yang bisa membuat korban sakit, self harm, menyendiri, hilangnya kepercayaan pada diri sendiri atau orang lain, overthingking dll. Pernyataan ini diperkuar oleh teori kognitif model aoron beck.