Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Titian Harapan

25 Desember 2024   10:48 Diperbarui: 25 Desember 2024   10:48 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Subhan kini aktif dalam berbagai kegiatan sosial, mendedikasikan hidupnya untuk membantu sesama yang mengalami kesulitan. Ia bahkan mendirikan yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya bagi anak-anak yatim dan keluarga kurang mampu.

Melalui yayasannya, Subhan berharap bisa memberikan harapan dan masa depan yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan. Ia ingin menjadi pelita yang menerangi jalan mereka, seperti Pak Saripi yang pernah menerangi jalannya.

Subhan juga telah menemukan pendamping hidup yang setia dan penyayang, seorang wanita bernama Aisyah. Bersama, mereka membangun keluarga kecil yang harmonis dan bahagia. Subhan bertekad untuk menjadi ayah yang penuh cinta dan pemimpin keluarga yang bijaksana, seperti Pak Hasan yang sangat dirindukannya.

Di setiap langkahnya, Subhan selalu mengingat nasihat dan kasih sayang orangtuanya. Ia yakin, Pak Hasan dan Bu Siti pasti tersenyum bangga melihatnya kini dari surga. Subhan telah berhasil menemukan makna dan tujuan hidupnya, meski harus melalui jalan yang berliku dan penuh duka.

Dengan hati yang penuh syukur, Subhan melangkah ke masa depan. Ia siap menghadapi segala tantangan dan rintangan, karena ia tahu, selama ia berpegang pada kebaikan dan cinta, ia akan mampu melewati semuanya. Subhan yakin, hidupnya adalah anugerah terindah yang harus ia syukuri dan maknai sebaik mungkin.

"Terima kasih Ayah, Ibu, atas semua cinta dan pengorbanan kalian. Subhan berjanji akan terus menjadi putra yang berbakti dan manusia yang bermanfaat. Subhan akan terus melangkah maju, demi membahagiakan kalian di surga sana," ucap Subhan dalam doanya.

Dengan senyum penuh kedamaian, Subhan melangkah ke lembaran baru kehidupannya. Ia siap menyongsong fajar yang cerah, dengan hati yang penuh harapan dan cinta. Subhan tahu, selama ia tetap berpegang pada kebaikan, masa depannya akan seindah mentari pagi yang selalu ia impikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun