Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memori Pulau Leebong

13 Desember 2024   17:04 Diperbarui: 13 Desember 2024   17:32 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sandra tertegun mendengar ucapan Dimas. Ia tersadar bahwa selama ini mereka terlalu larut dalam masalah dan melupakan esensi dari kebahagiaan sejati.

"Kamu benar," ucap Sandra. "Kita harus belajar untuk bersyukur atas apa yang kita miliki dan memilih untuk bahagia, seperti saat kita pertama kali bertemu di Pulau Leebong."

Mereka saling bertatapan, seakan menemukan kembali cahaya yang sempat redup dalam hubungan mereka. Dan di sana, di tengah kesunyian dan deburan ombak, mereka berjanji untuk selalu memilih kebahagiaan dalam setiap langkah mereka.

"Aku masih mencintaimu, Dimas," bisik Sandra.

"Aku juga masih mencintaimu, Sandra," balas Dimas.

Mereka pun berpelukan erat, air mata mengalir di pipi mereka. Kenangan akan pertemuan pertama yang begitu romantis di Pulau Leebong seakan menjadi obat penyembuh bagi hati mereka yang terluka. Mereka sadar, cinta yang mereka miliki terlalu berharga untuk dilepaskan begitu saja.

 Dalam dekapan hangat itu, Dimas dan Sandra menemukan kembali kekuatan cinta yang sempat terkubur dalam tumpukan masalah. Pelukan itu seakan menjadi perekat yang menyatukan kembali hati mereka yang sempat terpecah. Mereka sadar, bahwa cinta sejati bukanlah perjalanan yang selalu mulus, melainkan sebuah petualangan yang penuh dengan lika-liku dan rintangan. Namun, dengan komitmen dan tekad yang kuat, mereka yakin mampu melewati setiap badai yang menghadang.

Dimas membelai lembut rambut Sandra, seakan ingin menyampaikan bahwa ia akan selalu ada di sisinya, dalam suka maupun duka. Sandra membenamkan wajahnya di dada Dimas, meresapi kehangatan dan rasa aman yang selalu ia dapatkan dalam pelukan kekasihnya. Mereka berjanji untuk belajar dari kesalahan masa lalu, untuk tidak lagi membiarkan ego dan keangkuhan menguasai hati mereka.

Saling memaafkan menjadi kunci utama dalam memperbaiki hubungan mereka. Mereka menyadari bahwa tak ada manusia yang sempurna, dan kesalahan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup. Dengan saling memaafkan, mereka membuka pintu hati untuk cinta yang lebih besar dan lebih kuat. Mereka akan belajar untuk lebih menghargai dan memahami satu sama lain, untuk menerima kekurangan dan merayakan kelebihan masing-masing.

Dimas dan Sandra juga bertekad untuk membangun kembali cinta yang sempat goyah. Mereka akan merawat cinta mereka dengan kesabaran, ketulusan, dan pengertian. Setiap hari akan menjadi kesempatan untuk saling menunjukkan kasih sayang, untuk mengungkapkan rasa cinta dengan perbuatan, bukan hanya dengan kata-kata. Mereka akan menciptakan kenangan-kenangan indah baru, yang akan semakin memperkuat ikatan cinta mereka.

Namun, yang terpenting dari segalanya adalah pilihan untuk bahagia setiap hari. Dimas dan Sandra menyadari bahwa kebahagiaan bukanlah sesuatu yang datang dengan sendirinya, melainkan sebuah pilihan yang harus mereka buat setiap hari. Mereka akan memilih untuk bersyukur atas kehadiran satu sama lain, untuk melihat keindahan dalam setiap momen yang mereka lalui bersama. Mereka akan memilih untuk tersenyum dalam menghadapi tantangan, untuk tertawa dalam melewati rintangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun