Pertama, diperlukan perencanaan tata ruang yang matang untuk memastikan keseimbangan antara zona konservasi dan zona wisata. Kedua, pemberdayaan masyarakat lokal harus menjadi prioritas utama, termasuk pelatihan dalam pengolahan tuyuk, pengelolaan hasil hutan bakau, dan pemandu wisata. Ketiga, pengembangan infrastruktur pendukung wisata yang ramah lingkungan perlu dirancang dengan cermat untuk meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem.
Keberhasilan pengembangan Pantai Sengaran sebagai destinasi geowisata tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pengembangan ilmu pengetahuan.Â
Model pengembangan yang tepat dapat menjadikan Pantai Sengaran sebagai contoh sukses pengelolaan kawasan pesisir yang mengintegrasikan kepentingan ekonomi, ekologi, dan edukasi.
Dengan dukungan dari berbagai pihak dan pengelolaan yang tepat, Pantai Sengaran berpotensi menjadi destinasi geowisata unggulan yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman edukatif dan nilai konservasi yang tinggi.Â
Peningkatan status Pantai Sengaran dari sekadar kawasan pesisir menjadi destinasi geowisata dapat menjadi model pengembangan wisata berkelanjutan yang patut dicontoh oleh daerah lain di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H