Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Merayakan Kebebasan Finansial Setiap Hari

29 September 2024   12:13 Diperbarui: 29 September 2024   12:28 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita sering kali lupa untuk menghargai berkah-berkah sederhana yang sebenarnya sangat berharga dalam hidup kita. Salah satu berkah yang sering terlewatkan ini diungkapkan dengan bijak oleh Ustadz Yulian Purnama melalui postingan beliau di media sosial. Beliau mengingatkan kita akan sebuah kemewahan yang mungkin tak disadari: bangun di pagi hari tanpa beban hutang. Meskipun kedengarannya sederhana dan mungkin tidak istimewa bagi sebagian orang, kondisi ini sebenarnya merupakan keadaan yang sangat didambakan oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia yang sudah terjebak dalam lilitan hutang.

Beban Hutang: Realitas Kehidupan Modern

Dalam era konsumerisme yang kian menggurita, hutang telah menjadi bagian yang nyaris tak terpisahkan dari kehidupan modern. Fenomena ini bukan lagi sesuatu yang asing, melainkan telah menjadi norma baru yang diterima secara luas oleh masyarakat. Mulai dari pinjaman mahasiswa untuk mengejar pendidikan tinggi, cicilan rumah demi memiliki tempat tinggal, saldo kartu kredit yang menumpuk akibat gaya hidup konsumtif, hingga berbagai jenis pinjaman pribadi lainnya, jutaan orang di seluruh dunia terbangun setiap pagi dengan beban tak kasat mata namun sangat nyata terasa: hutang.

Kewajiban finansial ini bukan sekadar angka di atas kertas. Ia adalah bayang-bayang yang mengikuti setiap langkah, mempengaruhi setiap keputusan, dan bahkan mendikte arah hidup seseorang. Beban hutang ini seringkali menjadi penghalang bagi seseorang untuk meraih kesempatan-kesempatan baru yang mungkin datang. Lebih dari itu, hutang juga berkontribusi signifikan terhadap tingkat stres dan kecemasan yang dialami oleh banyak orang. Bayangkan betapa beratnya memulai hari dengan pikiran sudah dipenuhi oleh kewajiban-kewajiban finansial yang menanti untuk diselesaikan.

Mensyukuri Awal yang Baru Setiap Pagi

Mari kita bayangkan sejenak: bagaimana rasanya bangun setiap pagi dengan perasaan bahwa keadaan keuangan kita bersih, tanpa beban? Tidak ada kreditor yang harus ditebus, tidak ada bunga yang terus membengkak selama kita terlelap, dan tidak ada bagian dari gaji minggu depan yang sudah terpakai sebelum kita terima. Bagi sebagian orang, mungkin ini adalah keadaan yang biasa dan normal. Namun, jika kita renungkan lebih dalam, kondisi ini sebenarnya merupakan anugerah luar biasa yang memberikan kebebasan dari kekhawatiran dan kedamaian pikiran yang sangat mendalam.

Bangun pagi tanpa hutang berarti memulai hari dengan lembaran baru yang benar-benar bersih. Ini memberi kita keleluasaan untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, bukannya terus-menerus dibayangi oleh kewajiban finansial. Kita bisa merencanakan masa depan dengan lebih optimis, mengambil keputusan dengan lebih bijak, dan menjalani hari dengan pikiran yang lebih ringan.

Seruan untuk Bersyukur: Memaknai Nasihat Ustadz Yulian Purnama

Nasihat yang disampaikan oleh Ustadz Yulian Purnama bukan sekadar kata-kata motivasi biasa. Ini adalah sebuah panggilan untuk introspeksi dan bersyukur atas apa yang mungkin kita anggap sebagai situasi normal atau biasa saja. Di tengah masyarakat yang semakin materialistis, di mana banyak orang begitu tenggelam dalam akan keinginan duniawi dan sedikit sekali memperhatikan aspek spiritual dan emosional kehidupan, nasihat ini menjadi pengingat yang sangat berharga.

Bersyukur karena tidak memiliki hutang adalah sebuah latihan kesadaran (mindfulness) yang luar biasa. Ini mengajarkan kita untuk menghargai apa yang kita miliki, bukan terus-menerus mengejar apa yang belum kita miliki. Dengan bersyukur, kita melatih diri untuk melihat kelimpahan dalam hidup kita, bukan kekurangan. Sikap ini pada gilirannya akan membawa kepuasan dan ketenangan batin yang jauh lebih berharga daripada kepuasan sementara yang didapat dari pembelian barang-barang materi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun