Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keluarga Pendidik sebagai Teladan Masyarakat: Pelajaran dari Pasangan Ruwah Subekti dan Dian Fitriana

7 September 2024   13:09 Diperbarui: 7 September 2024   13:10 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam era digital yang sarat dengan tantangan sosial dan profesional, kita sering mencari contoh nyata tentang bagaimana menjalani kehidupan yang seimbang antara karir dan keluarga. Salah satu teladan yang patut kita soroti adalah pasangan pendidik Pak Ruwah Subekti, S.Pd yang akrab disapa sebagai Pak Erwe dan Bu Dian Fitriana, S.Pd. Keduanya bukan hanya berhasil dalam karir pendidikan mereka, tetapi juga mampu membangun keluarga yang harmonis dan menjadi inspirasi bagi banyak orang melalui media sosial mereka.

Profil Singkat Pasangan Inspiratif

Pak Ruwah Subekti, S.Pd saat ini menjabat sebagai kepala SMPN 4 Kelapa Kampit. Sementara itu, istrinya, Bu Dian Fitriana, S.Pd, mengemban tugas sebagai wakil kepala sekolah urusan kurikulum di SMAN 1 Damar. Keduanya adalah alumni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan sama-sama mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Latar belakang pendidikan dan profesi yang sama ini tentunya menjadi modal kuat dalam membangun rumah tangga yang saling mendukung.

Keseimbangan Karir dan Keluarga

Salah satu aspek yang paling mengesankan dari pasangan ini adalah kemampuan mereka untuk menyeimbangkan tuntutan karir dengan kehidupan keluarga. Sebagai kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, keduanya memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola institusi pendidikan. Namun, di tengah kesibukan mereka, pasangan ini masih mampu meluangkan waktu untuk kebersamaan keluarga, yang sering mereka bagikan melalui platform media sosial.

Kemampuan untuk membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga bukanlah hal yang mudah, terutama bagi pasangan yang sama-sama memiliki posisi penting di tempat kerja. Namun, Pak Erwe dan Bu Dian membuktikan bahwa hal tersebut bukan hanya mungkin, tetapi juga bisa menjadi sumber kebahagiaan dan kepuasan hidup.

Peran Media Sosial dalam Menginspirasi

Di era digital ini, media sosial telah menjadi platform yang powerful untuk berbagi pengalaman dan menginspirasi orang lain. Pak Erwe dan Bu Dian memanfaatkan hal ini dengan bijak. Mereka sering membagikan momen-momen kebersamaan keluarga mereka di media sosial, yang tidak hanya menunjukkan kehangatan rumah tangga mereka, tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang bagaimana sebuah keluarga pendidik dapat menjalani kehidupan yang seimbang dan bahagia.

Dengan membagikan cerita mereka, pasangan ini secara tidak langsung memberikan harapan dan inspirasi bagi pasangan muda lainnya, terutama yang berprofesi sebagai pendidik. Mereka menunjukkan bahwa memiliki karir yang sukses dan keluarga yang harmonis bukanlah dua hal yang harus dipertentangkan, melainkan dapat berjalan beriringan dengan komitmen dan kerja sama yang baik.

Nilai-nilai yang Dapat Dipetik

Ada beberapa nilai penting yang dapat kita petik dari kisah pasangan Pak Erwe dan Bu Dian:

1. Komitmen pada Pendidikan: Keduanya tidak hanya berkomitmen pada profesi mereka sebagai pendidik, tetapi juga pada pendidikan mereka sendiri. Sebagai alumni UNY yang kini menduduki posisi penting di sekolah masing-masing, mereka menunjukkan pentingnya pendidikan berkelanjutan dalam pengembangan karir.

2. Kerjasama Tim: Sebagai pasangan yang sama-sama berkecimpung di dunia pendidikan, mereka dapat saling mendukung dan memahami tantangan pekerjaan masing-masing. Hal ini tentunya memperkuat ikatan mereka sebagai pasangan.

3. Keseimbangan Hidup: Kemampuan mereka untuk menyeimbangkan karir dan keluarga menunjukkan pentingnya manajemen waktu dan prioritas yang baik.

4. Keterbukaan dan Berbagi: Dengan membagikan kehidupan mereka di media sosial, pasangan ini menunjukkan keterbukaan dan keinginan untuk berbagi pengalaman positif dengan masyarakat luas.

5. Profesionalisme: Meskipun mereka adalah pasangan suami istri, keduanya tetap menjaga profesionalisme dengan bekerja di institusi yang berbeda, menunjukkan bahwa hubungan pribadi tidak harus mencampuri urusan profesional.

Dokumen Erwe
Dokumen Erwe

Tantangan dan Cara Mengatasinya

Tentu saja, perjalanan Pak Erwe dan Bu Dian bukanlah tanpa tantangan. Sebagai pasangan yang sama-sama memiliki karir di bidang pendidikan, mereka pasti menghadapi berbagai rintangan, seperti:

1. Waktu yang Terbatas: Dengan posisi penting di sekolah masing-masing, waktu bersama keluarga pasti menjadi sangat berharga dan terbatas.

2. Stress Pekerjaan: Mengelola sebuah institusi pendidikan bukanlah tugas yang ringan dan dapat membawa stress tersendiri.

3. Ekspektasi Publik: Sebagai figur publik di lingkungan mereka, tentu ada ekspektasi tinggi dari masyarakat terhadap kehidupan pribadi mereka.

4. Keseimbangan Peran: Menjalankan peran sebagai pendidik, administrator sekolah, pasangan, dan mungkin juga sebagai orang tua, membutuhkan keseimbangan yang tidak mudah dicapai.

Namun, dari apa yang mereka tunjukkan di media sosial, terlihat bahwa pasangan ini berhasil mengatasi tantangan-tantangan tersebut dengan baik. Beberapa strategi yang mungkin mereka terapkan antara lain:

1. Komunikasi yang Baik: Sebagai pasangan yang sama-sama bekerja di bidang pendidikan, mereka dapat saling memahami dan mendukung satu sama lain.

2. Manajemen Waktu yang Efektif: Mereka pasti memiliki sistem manajemen waktu yang baik untuk dapat menjalankan semua peran mereka dengan efektif.

3. Prioritas yang Jelas: Keberhasilan mereka dalam menyeimbangkan karir dan keluarga menunjukkan bahwa mereka memiliki prioritas yang jelas dalam hidup.

4. Pemanfaatan Teknologi: Penggunaan media sosial untuk berbagi momen keluarga menunjukkan bahwa mereka memanfaatkan teknologi untuk tetap terhubung dan berbagi kebahagiaan.

Inspirasi bagi Generasi Muda

Kisah Pak Erwe dan Bu Dian menjadi inspirasi yang sangat berharga, terutama bagi pasangan muda yang juga berprofesi sebagai pendidik atau yang berkarir di bidang yang sama. Beberapa pelajaran penting yang dapat dipetik antara lain:

1. Dukungan Pasangan: Memiliki pasangan yang seprofesi dapat menjadi kekuatan besar jika dikelola dengan baik. Dukungan dan pengertian mutual dapat memperkuat baik karir maupun hubungan personal.

2. Pentingnya Keseimbangan: Sukses dalam karir tidak harus mengorbankan kebahagiaan keluarga. Keduanya dapat berjalan seiring dengan manajemen yang tepat.

3. Berbagi Pengalaman Positif: Membagikan momen-momen bahagia di media sosial bukan hanya tentang pamer, tetapi juga dapat menjadi cara untuk menginspirasi dan memberi harapan pada orang lain.

4. Profesionalisme dalam Hubungan: Meskipun bekerja di bidang yang sama, penting untuk tetap menjaga profesionalisme dan memisahkan urusan pribadi dari pekerjaan.

5. Pembelajaran Berkelanjutan: Kesuksesan Pak Erwe dan Bu Dian dalam karir mereka menunjukkan pentingnya terus belajar dan mengembangkan diri, bahkan setelah menyelesaikan pendidikan formal.

Kesimpulan

Pak Erwe Subekti dan Bu Dian Fitriana bukan hanya sekedar pasangan pendidik yang sukses dalam karir mereka. Mereka adalah contoh nyata bagaimana sebuah keluarga dapat menjalani kehidupan yang seimbang antara tuntutan profesi dan kebahagiaan rumah tangga. Melalui media sosial, mereka tidak hanya membagikan kebahagiaan mereka, tetapi juga menginspirasi banyak orang, terutama pasangan muda yang baru memulai perjalanan mereka dalam dunia pendidikan dan rumah tangga.

Kita dapat belajar banyak dari pasangan ini - tentang komitmen, kerja sama, keseimbangan hidup, dan pentingnya berbagi pengalaman positif. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan dan institusi keluarga di era modern ini, kisah Pak Erwe dan Bu Dian menjadi secercah harapan dan inspirasi. Mereka membuktikan bahwa dengan cinta, komitmen, dan kerja keras, seseorang dapat mencapai kesuksesan dalam karir sambil tetap membangun keluarga yang harmonis dan bahagia.

Semoga kisah mereka dapat terus menginspirasi generasi pendidik berikutnya, membentuk tidak hanya profesional yang handal, tetapi juga keluarga-keluarga yang kuat dan bahagia, yang pada gilirannya akan berkontribusi positif pada masyarakat dan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun