Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

40 Km Demi Teladan

14 Agustus 2024   06:51 Diperbarui: 14 Agustus 2024   07:02 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jarak bukanlah penghalang bagi mereka yang memiliki tekad kuat untuk memberi teladan dan mencerdaskan bangsa."

Setiap pagi, saat sebagian besar orang masih terlelap, saya sudah bersiap memulai perjalanan panjang menuju sekolah yang saya pimpin. Sebagai kepala sekolah di SMK Negeri 1 Kelapa Kampit, saya merasa memiliki tanggung jawab besar tidak hanya dalam mengelola sekolah, tetapi juga dalam memberikan teladan kepada guru dan siswa. Salah satu cara saya mewujudkan hal ini adalah dengan berusaha datang pagi ke sekolah, meskipun harus menempuh jarak sekitar 40 kilometer dari rumah saya di Manggar.

Perjalanan ini bukan sekadar rutinitas biasa, melainkan sebuah perjuangan dan pengorbanan demi mencerdaskan generasi penerus bangsa, sekaligus bentuk komitmen saya dalam memimpin dengan memberi contoh. Saya percaya bahwa sebagai pemimpin, tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata, dan kehadiran saya di sekolah lebih awal setiap hari adalah pesan kuat tentang dedikasi dan disiplin yang ingin saya tanamkan di lingkungan sekolah.

Mengendarai sepeda motor inventaris milik pemerintah daerah, saya menyusuri jalan yang jauh dari kata mulus. Banyak perbaikan jalan yang belum rampung dan lubang-lubang menganga siap menjebak pengendara yang lengah. Namun, kondisi ini tidak menyurutkan semangat saya untuk terus memimpin dan mengembangkan sekolah. Justru, pengalaman ini mengajarkan saya banyak hal tentang pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan dalam berkendara jarak jauh, sekaligus tentang ketekunan dalam menghadapi tantangan.

Persiapan adalah kunci utama dalam menghadapi tantangan perjalanan setiap hari. Saya selalu mengenakan perlengkapan keselamatan lengkap: jaket kulit untuk melindungi dari angin dan benturan, sepatu boots yang memberikan perlindungan ekstra pada kaki, sarung tangan kulit untuk mencegah lecet dan meningkatkan kendali, serta helm yang menjadi pelindung utama kepala. 

Meskipun terkadang terasa berlebihan, perlengkapan ini telah terbukti sangat berharga dalam menjaga keselamatan saya selama ini. Saya juga berharap, dengan melihat saya selalu mengutamakan keselamatan, para guru dan siswa akan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama.

Perjalanan sepanjang 40 kilometer ini memakan waktu sekitar 50 menit, tergantung pada kondisi lalu lintas dan cuaca. Selama perjalanan, saya menghabiskan tidak kurang dari 1 liter bahan bakar pertalite. Meskipun terdengar boros, ini adalah konsekuensi yang harus saya terima demi menjalankan tugas mulia sebagai pemimpin pendidikan dan teladan bagi komunitas sekolah.

Bekerja jauh dari rumah seperti ini tentu memiliki tantangan tersendiri. Waktu dan energi yang dihabiskan di jalan cukup besar, belum lagi risiko kecelakaan yang selalu mengintai. Namun, di balik semua itu, ada pelajaran berharga dan kepuasan tersendiri yang saya dapatkan.

Pertama, pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya disiplin dan manajemen waktu. Bangun lebih awal, mempersiapkan segala sesuatu malam sebelumnya, dan berangkat tepat waktu adalah hal-hal yang kini menjadi kebiasaan. Disiplin ini tidak hanya bermanfaat dalam pekerjaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai kepala sekolah, saya berharap kebiasaan ini dapat menginspirasi seluruh warga sekolah untuk lebih menghargai waktu dan meningkatkan kedisiplinan.

Kedua, perjalanan panjang ini memberikan waktu untuk merenung dan mempersiapkan diri secara mental sebelum memulai tugas sebagai kepala sekolah. Selama di perjalanan, saya bisa memikirkan strategi pengembangan sekolah, solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi, atau merefleksikan pengalaman memimpin sebelumnya. Ini membantu saya untuk terus meningkatkan kualitas kepemimpinan dan pengelolaan sekolah.

Ketiga, menghadapi tantangan jalan yang tidak mulus setiap hari membuat saya lebih sabar dan tekun. Saya belajar bahwa tidak semua hal dalam hidup berjalan mulus, dan kita harus siap menghadapi berbagai rintangan dengan sikap positif. Pelajaran ini sangat berharga dalam memimpin sekolah, di mana tantangan dan masalah adalah hal yang tidak bisa dihindari.

Namun, di balik semua pelajaran berharga ini, ada satu hal yang tidak boleh diabaikan: pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan dalam berkendara. Berikut beberapa tips yang saya terapkan dan mungkin bermanfaat bagi mereka yang juga harus menempuh perjalanan jauh setiap hari:

1. Selalu gunakan perlengkapan keselamatan lengkap. Ini bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar bisa menyelamatkan nyawa Anda.

2. Lakukan pemeriksaan rutin pada kendaraan. Pastikan rem, ban, lampu, dan komponen penting lainnya dalam kondisi baik sebelum berangkat.

3. Istirahat yang cukup. Jangan paksakan diri untuk berkendara jika Anda merasa lelah atau mengantuk.

4. Perhatikan cuaca dan kondisi jalan. Sesuaikan kecepatan dan cara berkendara Anda dengan kondisi yang ada.

5. Jaga konsentrasi selama berkendara. Hindari menggunakan ponsel atau melakukan aktivitas lain yang bisa mengalihkan perhatian Anda dari jalan.

6. Selalu bawa air minum untuk menjaga hidrasi, terutama saat cuaca panas.

7. Lakukan peregangan sebelum dan sesudah perjalanan panjang untuk mengurangi kelelahan otot.

8. Jaga pola makan yang sehat untuk memastikan tubuh Anda selalu dalam kondisi prima.

Meskipun perjalanan jauh setiap hari bisa menjadi beban, saya memilih untuk melihatnya sebagai bagian dari dedikasi saya sebagai pemimpin pendidikan. Setiap kilometer yang saya tempuh adalah investasi untuk masa depan sekolah dan anak-anak didik saya. Dengan datang lebih awal, saya bisa memastikan sekolah siap menyambut kedatangan guru dan siswa, serta memiliki waktu ekstra untuk menangani berbagai urusan administratif dan manajerial sebelum aktivitas belajar mengajar dimulai.

Sebagai penutup, saya ingin mengajak para pembaca, terutama mereka yang juga harus menempuh perjalanan jauh setiap hari, untuk selalu memprioritaskan keselamatan. Jangan pernah menganggap remeh pentingnya perlengkapan keselamatan dan perawatan kendaraan. Ingatlah bahwa di rumah, ada orang-orang yang menunggu kepulangan Anda dengan selamat.

Bagi pemerintah dan pihak terkait, saya berharap ada perhatian lebih terhadap infrastruktur jalan, terutama di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota. Perbaikan jalan yang berkualitas tidak hanya akan memperlancar perjalanan, tetapi juga mengurangi risiko kecelakaan dan menghemat waktu serta biaya bahan bakar.

Terakhir, untuk rekan-rekan sesama pendidik dan pemimpin sekolah yang juga berjuang menempuh jarak jauh demi mencerdaskan anak bangsa, saya ingin mengatakan bahwa perjuangan kita tidak sia-sia. Setiap kilometer yang kita tempuh, setiap tantangan yang kita hadapi di jalan, semua itu adalah bagian dari dharma bakti kita sebagai pendidik dan pemimpin. Namun, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan keselamatan diri. Karena hanya dengan tubuh yang sehat dan selamat, kita bisa terus menjalankan tugas mulia ini.

Mari kita jadikan perjalanan jauh ini bukan sebagai beban, tetapi sebagai kesempatan untuk introspeksi, persiapan, dan peningkatan diri. Dengan sikap positif dan kesadaran akan pentingnya keselamatan, kita bisa mengubah tantangan menjadi peluang untuk menjadi pemimpin yang lebih baik dan manusia yang lebih bijaksana.

Semoga pengalaman dan pemikiran saya ini bisa menjadi inspirasi dan pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga keselamatan dalam berkendara, sekaligus menghargai pengorbanan para pendidik dan pemimpin sekolah yang rela menempuh jarak jauh demi mencerdaskan generasi penerus bangsa. Karena pada akhirnya, perjalanan jauh yang kita tempuh setiap hari bukanlah sekadar rutinitas, melainkan sebuah perjuangan mulia yang layak diapresiasi dan dijalani dengan penuh tanggung jawab dan semangat kepemimpinan yang inspiratif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun