Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Lapak ke Lapak, dari Hati ke Hati: Rahasia Keharmonisan Rumah Tangga di Balik Belanja Bersama

28 Juli 2024   00:01 Diperbarui: 28 Juli 2024   00:32 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat langsung aneka bahan makanan yang tersedia di pasar bisa menginspirasi pasangan untuk bereksperimen dengan menu-menu baru. Mereka mungkin menemukan bahan-bahan yang belum pernah dicoba sebelumnya, atau mendapatkan ide resep baru dari para pedagang. 

Suami yang biasanya tidak terlibat dalam urusan dapur mungkin akan tertarik untuk belajar memasak setelah melihat langsung proses pemilihan bahan makanan. Ini bisa menjadi hobi baru yang menyenangkan untuk dilakukan bersama di akhir pekan. Memasak bersama tidak hanya menghasilkan makanan lezat, tapi juga bisa menjadi momen bonding yang istimewa bagi pasangan.

Menghargai Nilai Uang dan Kerja Keras

Melihat langsung proses tawar-menawar di pasar bisa memberikan perspektif baru tentang nilai uang. Pasangan akan lebih menghargai setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Mereka juga akan lebih memahami jerih payah yang diperlukan untuk menghasilkan bahan-bahan makanan tersebut.

Pengalaman ini bisa menumbuhkan rasa syukur dan kesadaran untuk tidak menyia-nyiakan makanan. Pasangan akan lebih bijak dalam berbelanja, tidak mudah tergoda membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Sikap ini tentu akan berdampak positif bagi pengelolaan keuangan rumah tangga secara keseluruhan.

Kesimpulan

Menemani istri berbelanja di pasar tradisional mungkin terlihat seperti kegiatan sepele. Namun, jika dilakukan dengan penuh kesadaran dan keterbukaan, aktivitas sederhana ini bisa memberikan banyak manfaat bagi hubungan suami istri. Dari mempererat ikatan emosional, melatih kerjasama, hingga menumbuhkan kesadaran sosial dan gaya hidup sehat.

Tentunya diperlukan komitmen dan kesediaan dari kedua belah pihak untuk menjadikan kegiatan ini sebagai rutinitas yang menyenangkan. Suami perlu mengesampingkan ego dan stereotip gender yang menganggap berbelanja adalah "tugas wanita". Sementara istri juga perlu bersikap terbuka dan menghargai kontribusi suami dalam kegiatan ini.

Pada akhirnya, quality time yang dihabiskan bersama di pasar tradisional bisa menjadi investasi berharga bagi keharmonisan rumah tangga. Kebersamaan dalam tugas-tugas sederhana seperti ini akan membangun fondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan-tantangan hidup yang lebih besar di masa depan. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo ajak pasangan Anda untuk berbelanja bersama di pasar tradisional akhir pekan ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun