Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Miskonsepsi Menjadi Paham: Reorientasi Pembelajaran Terdiferensiasi

14 Juli 2024   00:01 Diperbarui: 14 Juli 2024   00:40 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen orami.co.id

Alih-alih fokus pada gaya belajar, pembelajaran terdiferensiasi yang efektif sebaiknya berpusat pada tingkat kesiapan dan kemampuan awal peserta didik. Pengelompokan, jika diperlukan, sebaiknya dilakukan berdasarkan faktor-faktor ini, bukan berdasarkan preferensi belajar yang diasumsikan.

Yang bisa dan perlu dilakukan pendidik terkait gaya belajar adalah mengombinasikan bahan ajar dan metode yang bervariasi untuk mengajarkan sebuah topik. Ini berarti menyajikan materi melalui berbagai cara: penjelasan tertulis dan lisan, materi visual seperti gambar dan video, serta praktik atau penerapan untuk menyelesaikan masalah nyata.

Dengan pendekatan yang kaya dan beragam ini, pendidik dapat memastikan bahwa semua peserta didik, terlepas dari preferensi belajar mereka, memiliki kesempatan untuk terlibat dengan materi secara mendalam. Hal ini juga membantu peserta didik mengembangkan fleksibilitas dalam cara mereka belajar, mempersiapkan mereka untuk menghadapi berbagai situasi belajar di masa depan.

Mengembangkan Keterampilan Belajar yang Menyeluruh

Alih-alih membatasi peserta didik pada satu gaya belajar, kita perlu mendorong mereka untuk mengembangkan keterampilan belajar yang menyeluruh. Ini melibatkan pengajaran strategi metakognitif - kemampuan untuk memahami dan mengelola proses belajar mereka sendiri.

Peserta didik perlu diajari bagaimana memilih dan menggunakan strategi belajar yang tepat untuk tugas dan situasi yang berbeda. Mereka perlu memahami bahwa tidak ada satu cara belajar yang selalu efektif untuk semua situasi. Dengan mengembangkan repertoar strategi belajar yang luas, peserta didik akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan belajar.

Peran Pendidik dalam Pembelajaran yang Inklusif

Dalam konteks ini, peran pendidik bergeser dari "pencocok" gaya belajar menjadi fasilitator pembelajaran yang inklusif. Pendidik perlu merancang pengalaman belajar yang kaya dan beragam, yang melibatkan berbagai indera dan keterampilan kognitif.

Ini bisa melibatkan penggunaan teknologi untuk menyajikan materi dalam format yang beragam, merancang aktivitas pembelajaran yang melibatkan diskusi, refleksi, dan praktik langsung, serta memberikan umpan balik yang konstruktif dan personal kepada setiap peserta didik.

Pendidik juga perlu fleksibel dalam pendekatan mereka, siap untuk menyesuaikan strategi pengajaran berdasarkan respons dan kebutuhan peserta didik. Ini membutuhkan keterampilan observasi yang tajam dan kesediaan untuk terus belajar dan beradaptasi.

Menuju Pembelajaran yang Lebih Inklusif dan Efektif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun