Kedua, Idul Adha mengajarkan kita tentang pengorbanan demi mencapai tujuan yang mulia. Nabi Ibrahim rela mengorbankan hal yang paling berharga demi membuktikan kepatuhannya kepada Allah, seperti firman-Nya dalam QS. Al-Hajj ayat 37:
"...dan telah memperingatkanmu agar kamu mensyukuri nikmat Allah yang diberikan-Nya kepadamu."
Ketiga, Idul Adha merupakan pengingat akan pentingnya keimanan yang teguh dan keyakinan yang kokoh sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 139:
"Janganlah kamu lemah dan jangan pula bersedih hati, kamu pasti orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman."
Selain itu, Idul Adha juga mengajarkan pentingnya kasih sayang, kepedulian, dan solidaritas sosial seperti dalam QS. Al-Maidah ayat 2:Â
"...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran."
Lebih jauh, Idul Adha juga momen untuk merenungkan hubungan dengan alam semesta sesuai firman Allah dalam QS. Al-An'am ayat 38:
"Dan tidak ada binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang melayang dengan kedua sayapnya, melainkan semua umat (juga) seperti kamu..."
Jelaslah bahwa dalam perayaan Idul Adha, kita tidak hanya berfokus pada ritual kurban dan sholat Idd, tetapi juga merenungkan makna mendalam seperti ketaatan, keimanan, pengorbanan, kepedulian sosial, dan penghormatan terhadap alam semesta sebagaimana telah digariskan dalam ayat-ayat Al-Qur'an.
"Idul Adha adalah momen untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur seperti ketaatan mutlak, kepedulian sosial, dan penghormatan terhadap alam ciptaan Allah."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H