Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Idul Adha: Bukan Hanya Menyembelih Hewan Kurban dan Sholat Ied

17 Juni 2024   08:19 Diperbarui: 17 Juni 2024   08:26 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi KOMPAS/SUPRIYANTO

"Idul Adha mengajarkan ketulusan berkorban demi meraih ridha Ilahi dengan keimanan yang teguh dan kepasrahan total."

Idul Adha, salah satu perayaan besar dalam Islam, seringkali disederhanakan hanya sebagai momentum menyembelih hewan kurban dan menunaikan sholat Ied. Meskipun kedua ritual ini penting, makna yang jauh lebih mendalam dari Idul Adha sering kali terlupakan. Perayaan ini seharusnya menjadi momen refleksi diri yang mendalam, menghidupkan kembali nilai-nilai luhur, dan mengambil pelajaran berharga dari kisah pengurbanan Nabi Ibrahim sebagaimana firman Allah dalam QS. Ash-Shaffat ayat 102: 

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia menjawab: "Wahai ayahku! Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar"."

Pada intinya, Idul Adha merupakan peringatan akan ketaatan dan keimanan Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putranya, Ismail, demi menunaikan perintah Allah sesuai dengan firman-Nya dalam QS. Ash-Shaffat ayat 107:

"Dan Kami tebuslah anak itu dengan seekor sembelihan yang besar".

Kisah ini mengajarkan kita untuk sepenuhnya berserah diri kepada kehendak Ilahi, menempatkan iman di atas segalanya, serta menghormati pengorbanan tertinggi demi mencapai ridha-Nya sesuai dengan QS. Al-Baqarah ayat 207:

"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya."

Pertama, Idul Adha mengingatkan kita tentang pentingnya ketaatan dan kepatuhan yang mutlak kepada Allah sebagaimana disebutkan dalam QS. An-Nur ayat 51:

"Sesungguhnya kami hanya menurut kepada-Nya".

Kedua, Idul Adha mengajarkan kita tentang pengorbanan demi mencapai tujuan yang mulia. Nabi Ibrahim rela mengorbankan hal yang paling berharga demi membuktikan kepatuhannya kepada Allah, seperti firman-Nya dalam QS. Al-Hajj ayat 37:

"...dan telah memperingatkanmu agar kamu mensyukuri nikmat Allah yang diberikan-Nya kepadamu."

Ketiga, Idul Adha merupakan pengingat akan pentingnya keimanan yang teguh dan keyakinan yang kokoh sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 139:

"Janganlah kamu lemah dan jangan pula bersedih hati, kamu pasti orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman."

Selain itu, Idul Adha juga mengajarkan pentingnya kasih sayang, kepedulian, dan solidaritas sosial seperti dalam QS. Al-Maidah ayat 2: 

"...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran."

Lebih jauh, Idul Adha juga momen untuk merenungkan hubungan dengan alam semesta sesuai firman Allah dalam QS. Al-An'am ayat 38:

"Dan tidak ada binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang melayang dengan kedua sayapnya, melainkan semua umat (juga) seperti kamu..."

Jelaslah bahwa dalam perayaan Idul Adha, kita tidak hanya berfokus pada ritual kurban dan sholat Idd, tetapi juga merenungkan makna mendalam seperti ketaatan, keimanan, pengorbanan, kepedulian sosial, dan penghormatan terhadap alam semesta sebagaimana telah digariskan dalam ayat-ayat Al-Qur'an.

"Idul Adha adalah momen untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur seperti ketaatan mutlak, kepedulian sosial, dan penghormatan terhadap alam ciptaan Allah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun