Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mencabut Akar Kekerasan, Mengakhiri Tradisi Kelam di Lembaga Pendidikan Kedinasan

5 Mei 2024   10:56 Diperbarui: 6 Mei 2024   00:10 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (4/5/2024). ANTARA/Mario Sofia Nasution

Melihat realita yang ada, sudah saatnya lembaga pendidikan kedinasan melakukan evaluasi menyeluruh dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mengakhiri budaya kekerasan ini. 

Perubahan harus dimulai dari pemimpin lembaga tersebut, dengan memberikan contoh dan menegakkan disiplin yang tegas namun manusiawi. 

Kurikulum harus direvisi untuk memasukkan pendidikan karakter dan nilai-nilai kemanusiaan yang kuat. Selain itu, keterlibatan mahasiswa dalam proses pengambilan keputusan juga menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan.

Pada akhirnya, lembaga pendidikan kedinasan memiliki tanggung jawab besar untuk mencetak calon penegak hukum dan aparat negara yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis yang mumpuni, tetapi juga berkarakter kuat dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan.

Kekerasan tidak seharusnya menjadi bagian dari proses pendidikan dan pembinaan, melainkan harus diganti dengan pendekatan yang lebih humanis dan mengedepankan penyelesaian konflik secara damai. 

Hanya dengan demikian, lembaga pendidikan kedinasan dapat benar-benar menjadi contoh teladan dan mencetak lulusan yang siap melayani masyarakat dengan integritas dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun