Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kurma dan Ramadhan: Menikmati Berkah Sunnah Rasulullah

9 Maret 2024   00:01 Diperbarui: 9 Maret 2024   00:02 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam konteks Indonesia, kurma memang bukan buah lokal, namun ketersediaannya di pasaran sangat melimpah saat Ramadhan tiba. Banyak pedagang yang menjual aneka jenis kurma, mulai dari kurma Ajwa, Ruthab, Sukari, hingga kurma olahan seperti kurma coklat atau kurma keju.

Harganya pun bervariasi, mulai dari harga terjangkau hingga kurma premium dengan kualitas terbaik. Tidak heran jika setiap menjelang Ramadhan, banyak umat Muslim yang memborong kurma dalam jumlah besar sebagai stok untuk berbuka puasa selama sebulan penuh.

Meski begitu, yang terpenting bukanlah jenis atau harga kurma yang disantap, melainkan niat dan keikhlasan kita dalam mengikuti sunnah Rasulullah. Dengan menyantap kurma saat berbuka, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, tetapi juga meraih pahala dan keberkahan dari mengamalkan ajaran Rasul.

Dalam suasana Ramadhan yang khusyuk, menyantap kurma saat berbuka bisa menjadi momen yang membahagiakan dan penuh makna. Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, mengawali berbuka dengan kurma yang manis nan lezat tentunya akan terasa sebagai nikmat yang tiada tara. Apalagi jika dirayakan bersama keluarga dan saudara tercinta, maka keberkahan Ramadhan akan terasa semakin sempurna.

Tidak hanya itu, kurma juga bisa menjadi hidangan penutup yang lezat setelah menyantap makanan utama untuk berbuka. Dengan teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang khas, kurma bisa menjadi pencuci mulut yang menyegarkan sekaligus mengenyangkan. Bahkan, kurma bisa diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti kolak kurma, es kurma, atau kue-kue manis berbahan kurma.

Di sisi lain, kurma juga bisa menjadi suguhan untuk menjamu tamu atau diberikan kepada tetangga dan sanak saudara saat Ramadhan tiba. Budaya saling memberikan kurma ini sudah berlangsung sejak zaman Rasulullah, sebagai simbol silaturahmi dan kasih sayang sesama Muslim. Dengan saling memberi kurma, tali persaudaraan akan semakin erat, dan keberkahan Ramadhan akan melimpah bagi semuanya.

Jadi, di penghujung hari saat azan Maghrib berkumandang, marilah kita sediakan beberapa butir kurma sebagai pendamping untuk membatalkan puasa. Dengan mengikuti sunnah Rasulullah, insya Allah kita akan meraih keberkahan dan keridhaan Allah di bulan Ramadhan yang mulia ini. Selamat berbuka puasa, semoga ibadah kita diterima di sisi-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun