Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Hemat Biaya dan Waktu, Untungkan Rakyat: Kelebihan Pilpres Satu Putaran

15 Februari 2024   00:01 Diperbarui: 15 Februari 2024   00:04 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil quick count pilpres 2024. Sumber foto: Kompas/Wahyu Widiantoro 

"Demokrasi yang baik bukan tentang pemilihan yang sering, tapi representasi yang benar."

Hasil quick count Pilpres 2024 beberapa sumber menunjukkan bahwa paslon 02 unggul dengan perolehan suara di atas 50% dari tiga paslon yang menjadi kontestan. Ini mengindikasikan pilpres kali ini hanya akan berlangsung dalam satu putaran. Pilpres satu putaran sendiri memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia.

Pertama, pilpres satu putaran lebih efisien. Tanpa harus mengulang pemungutan suara, penyelenggaraan pilpres jadi lebih hemat biaya. Anggaran bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur dan program sosial yang lebih bermanfaat bagi rakyat. Prosesnya juga lebih singkat sehingga kepastian pemimpin negara didapat lebih cepat. Pemerintah dan masyarakat bisa segera fokus pada agenda pembangunan.

Dengan hanya satu putaran, biaya penyelenggaraan pemilu tidak perlu dikeluarkan dua kali. Misalnya, biaya percetakan surat suara, sewa tempat pemungutan suara, transportasi logistik, konsumsi petugas KPPS, honor petugas, dan biaya operasional lainnya. Semua itu tidak perlu dikeluarkan lagi di putaran kedua. Dana yang dihemat bisa digunakan untuk membiayai program-program strategis negara yang lebih bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat.

Selain hemat biaya, pilpres satu putaran juga lebih hemat waktu. Dengan hanya satu putaran, proses politik pemilihan presiden bisa dipersingkat menjadi sekitar 4-5 bulan saja. Bandingkan jika dilakukan dua putaran yang memakan waktu hampir setahun. Kepastian figur Presiden dan Wakil Presiden terpilih didapat lebih cepat. Hal ini penting untuk segera memulai agenda pembangunan lima tahun ke depan.

Kedua, pilpres satu putaran menjaga stabilitas politik dan sosial. Tanpa ada putaran kedua yang memicu polarisasi, potensi konflik akibat perbedaan pilihan politik bisa diminimalisir. Stabilitas politik yang lebih cepat terbentuk akan mendorong stabilitas ekonomi dan iklim investasi.

Polaralisasi politik dan masyarakat seringkali memuncak di putaran kedua pilpres. Kompetisi dua pasangan calon yang masuk putaran kedua menjadi semakin sengit. Simpatisan dan pendukung masing-masing kubu saling berseteru. Isu-isu negatif dan kampanye hitam marak dilancarkan untuk menjatuhkan lawan politik. Kondisi seperti ini rawan menimbulkan gesekan dan konflik di masyarakat. 

Namun dalam pilpres satu putaran, polarisasi politik bisa diminimalisir karena tidak ada lagi kompetisi tahap kedua. Situasi masyarakat jadi lebih kondusif. Stabilitas politik yang cepat tercapai setelah pilpres juga berdampak positif bagi iklim investasi dan perekonomian Indonesia. Dunia usaha merespons positif adanya kepastian figur pemimpin negara sehingga roda pembangunan bisa segera bergulir.

Ketiga, pilpres satu putaran memperkuat demokrasi. Paslon terpilih harus membangun koalisi yang kuat sejak awal untuk meraih suara mayoritas. Mereka juga didorong untuk menjalankan kampanye dan mengemban amanah rakyat sepenuh hati sejak awal, karena tak ada peluang mencari suara di putaran kedua. Dengan begitu, aspirasi rakyat lebih terwakili.

Dalam pilpres dua putaran, pasangan calon cenderung menjalankan strategi untuk sekadar lolos ke putaran kedua. Mereka baru mengerahkan seluruh kemampuan di putaran kedua dengan menggalang dukungan dari calon yang kalah di putaran pertama. Sementara dalam pilpres satu putaran, setiap paslon dituntut totalitas menggalang dukungan massif dari berbagai elemen politik dan masyarakat sejak awal. Ini mendorong pasangan calon untuk berkampanye maksimal dan menunjukkan komitmen terbaiknya untuk memperjuangkan suara rakyat.

Meski tak sempurna, pilpres satu putaran tetap memberi banyak keuntungan bagi Indonesia. Sistem ini patut dipertahankan agar proses demokrasi lebih efisien, menjaga stabilitas, dan memperkuat kedaulatan rakyat. Kita juga bisa terus melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem ini di masa mendatang, seperti menyederhanakan proses pencalonan dan registrasi partai politik peserta pemilu. Dengan begitu, pilpres satu putaran akan semakin kokoh mengakar dalam sistem demokrasi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun