Dalam pilpres dua putaran, pasangan calon cenderung menjalankan strategi untuk sekadar lolos ke putaran kedua. Mereka baru mengerahkan seluruh kemampuan di putaran kedua dengan menggalang dukungan dari calon yang kalah di putaran pertama. Sementara dalam pilpres satu putaran, setiap paslon dituntut totalitas menggalang dukungan massif dari berbagai elemen politik dan masyarakat sejak awal. Ini mendorong pasangan calon untuk berkampanye maksimal dan menunjukkan komitmen terbaiknya untuk memperjuangkan suara rakyat.
Meski tak sempurna, pilpres satu putaran tetap memberi banyak keuntungan bagi Indonesia. Sistem ini patut dipertahankan agar proses demokrasi lebih efisien, menjaga stabilitas, dan memperkuat kedaulatan rakyat. Kita juga bisa terus melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem ini di masa mendatang, seperti menyederhanakan proses pencalonan dan registrasi partai politik peserta pemilu. Dengan begitu, pilpres satu putaran akan semakin kokoh mengakar dalam sistem demokrasi Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H