Guru dapat menggunakan strategi-strategi seperti brainstorming, berpikir analitik dan sintesis, pemetaan pikiran, serta diagram fishbone saat merencanakan maupun mengevaluasi proses pembelajaran agar berpikir lebih komprehensif.
4. Melakukan penelitian tindakan kelasÂ
Penelitian tindakan kelas yang dirancang dan dilakukan oleh guru bisa melatih kemampuan berpikirnya, mulai dari merumuskan masalah, membuat hipotesis, mendesain instrumen penelitian, hingga menganalisis data dan membuat kesimpulan.
5. Berdiskusi dan bertukar pengalaman dengan rekan guru
Dengan berdiskusi dan berbagi pengalaman mengajar dengan rekan sejawat, guru dapat memperluas wawasan serta cara pandang dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.Â
6. Mengikuti seminar atau konferensi akademik
Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan keilmuan guru dan melatih kemampuan evaluasi serta analisis kritis terhadap temuan-temuan baru di bidang pendidikan.
7. Mendapatkan umpan balik dari siswa
Umpan balik dan evaluasi pembelajaran dari siswa dapat membantu guru untuk menganalisis kekurangan dan kelebihan cara mengajarnya.
Dengan menerapkan cara-cara tersebut secara konsisten, seorang guru dapat terus mengasah kemampuan kognitif dan pemahamannya secara bertahap hingga akhirnya mencapai level C6. Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap kualitas proses pembelajaran di kelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H