Orang tua yang membayar jual beli nilai kepada oknum guru tersebut akan merasa dirugikan karena uang yang mereka keluarkan tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan. Selain itu, orang tua juga akan merasa khawatir karena anak mereka tidak belajar dengan giat dan hanya mengandalkan nilai yang diberikan oleh oknum guru tersebut.
# Kerugian bagi lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan akan menjadi korban dari praktik jual beli nilai ini karena reputasinya akan tercoreng. Selain itu, lembaga pendidikan juga akan sulit untuk meningkatkan kualitas pendidikannya karena siswa yang mendapatkan nilai tinggi tidak memiliki kemampuan yang sebenarnya.
Cara mengatasi praktik jual beli nilai
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi praktik jual beli nilai, yaitu:
# Meningkatkan pengawasan terhadap guru.
Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu meningkatkan pengawasan terhadap guru untuk mencegah terjadinya praktik jual beli nilai. Pengawasan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melakukan inspeksi mendadak (sidak), melakukan monitoring terhadap kinerja guru, dan memberikan sanksi tegas kepada guru yang terbukti melakukan pelanggaran.
# Meningkatkan kesadaran masyarakat
Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan yang berkualitas. Masyarakat perlu memahami bahwa nilai yang didapatkan oleh siswa harus sesuai dengan kemampuan yang sebenarnya. Masyarakat juga perlu berani melaporkan praktik jual beli nilai kepada pihak yang berwenang.
# Meningkatkan kualitas pendidikan
Lembaga pendidikan perlu meningkatkan kualitas pendidikannya agar siswa dapat memperoleh nilai yang sesuai dengan kemampuan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti meningkatkan kualitas guru, menyediakan fasilitas yang memadai, dan memberikan materi pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.