Tugas harus menantang, tetapi juga harus sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Tidak baik memberikan tugas yang terlalu sulit atau terlalu mudah.
3. Interaksi dengan guru
Cobalah untuk menciptakan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan guru, meskipun itu dalam bentuk komunikasi melalui pesan atau video konferensi. Ini akan memungkinkan siswa untuk mendapatkan panduan tambahan dan menjawab pertanyaan mereka.
4. Umpan balik yang bermanfaat
Pastikan bahwa tugas memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi siswa. Ini bisa dalam bentuk komentar tertulis atau diskusi tentang solusi tugas. Umpan balik ini membantu siswa memahami di mana mereka perlu memperbaiki pemahaman mereka.
Pemberian tugas sebagai pengganti guru adalah pilihan yang dapat digunakan dalam situasi darurat atau ketika guru tidak dapat hadir. Namun, penting untuk diingat bahwa tugas tidak selalu dapat menggantikan semua aspek penting dari interaksi guru-siswa. Oleh karena itu, guru perlu memastikan bahwa tugas yang diberikan memenuhi pedoman yang telah diuraikan di atas agar pembelajaran siswa tetap efektif.
Jadi , kita dapat menyimpulkan bahwa pemberian tugas sebagai pengganti guru memiliki peran penting dalam memastikan kontinuitas pembelajaran. Namun, tugas tersebut tidak dapat sepenuhnya menggantikan aspek penting seperti interaksi guru-siswa, umpan balik langsung, dan demonstrasi praktis. Oleh karena itu, pemberian tugas harus dikelola dengan bijak dan memperhatikan panduan yang telah disebutkan agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi siswa. Dengan demikian, guru memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa tugas yang diberikan mendukung pembelajaran efektif siswa, bahkan dalam situasi ketidakhadiran guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H