Selain itu, gentrifikasi dapat memperburuk kesenjangan sosial. Warga Rempang yang digusur akan menjadi lebih rentan terhadap kemiskinan dan kesenjangan sosial.Â
Mereka yang telah kehilangan tempat tinggal mereka di wilayah gentrifikasi mungkin akan terpinggirkan dan kesulitan mendapatkan akses ke pekerjaan dan layanan dasar lainnya. Inilah mengapa penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan dampak sosial gentrifikasi dalam kebijakan pembangunan mereka.
Pemerintah daerah Batam telah memberikan kompensasi kepada warga yang digusur sebagai langkah awal dalam menangani dampak gentrifikasi. Meskipun tindakan ini diapresiasi, banyak yang berpendapat bahwa kompensasi tersebut masih jauh dari memadai.Â
Warga Rempang yang digusur menghadapi tantangan yang signifikan dalam mencari tempat tinggal baru yang terjangkau, terutama di wilayah yang semakin mahal akibat gentrifikasi ini. Harga properti yang terus meningkat membuat sulit bagi mereka yang telah terusir untuk menemukan alternatif yang sesuai dengan anggaran mereka.
Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan ulasan kritis ini sebagai panggilan untuk bertindak lebih lanjut. Diperlukan pendekatan yang lebih holistik untuk mengatasi dampak negatif gentrifikasi yang lebih berdampak pada penduduk berpenghasilan rendah.Â
Selain kompensasi, pemerintah harus berfokus pada penyediaan alternatif perumahan yang terjangkau, memperbaiki aksesibilitas transportasi, dan menggali solusi yang dapat membantu warga yang terdampak untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan sosial dan ekonomi.Â
Dengan begitu, pemerintah dapat memastikan bahwa gentrifikasi tidak hanya memberikan manfaat bagi beberapa pihak, tetapi juga mempertimbangkan kesejahteraan seluruh komunitas.
Untuk mengatasi masalah gentrifikasi, pemerintah perlu mengambil beberapa langkah yang konkrit. Pertama, mereka dapat mengembangkan rumah susun yang terjangkau untuk penduduk berpenghasilan rendah di wilayah-wilayah yang mengalami gentrifikasi. Ini akan memberikan alternatif yang terjangkau bagi warga yang terdampak pengusiran.
Selanjutnya, pemerintah perlu meningkatkan aksesibilitas transportasi ke wilayah-wilayah gentrifikasi. Ini akan memastikan bahwa penduduk berpenghasilan rendah tetap dapat mengakses wilayah tersebut meskipun harga properti meningkat. Transportasi yang efisien juga dapat membuka peluang pekerjaan baru bagi mereka yang tinggal jauh dari pusat kota.
Selain itu, pembangunan ruang publik di wilayah-wilayah gentrifikasi dapat membantu menciptakan lingkungan yang inklusif. Ruang publik yang ramah masyarakat dapat memfasilitasi interaksi antara penduduk dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi. Hal ini dapat mengurangi isolasi sosial yang sering muncul akibat gentrifikasi.
Upaya-upaya ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif gentrifikasi dan menciptakan kota yang lebih adil dan inklusif. Gentrifikasi mungkin tidak dapat dihindari dalam proses perkembangan kota, tetapi dengan tindakan yang tepat, kita dapat meminimalkan kerugian yang dialami oleh warga yang kurang beruntung.Â