Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tramadol, Obat Sakit yang Bikin Heboh di Sekolah

26 Agustus 2023   00:01 Diperbarui: 31 Agustus 2023   08:45 1633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tramadol. Obat pereda nyeri yang termasuk gologan obat opioid dan penggunaannya harus melalui resep dokter.(SHUTTERSTOCK/luchschenF via kompas.com)

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan sekolah yang kadang penuh dengan kejutan, ada satu bagian yang mungkin terkadang terlupakan, tapi memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan para siswa: UKS atau Unit Kesehatan Sekolah. 

Di sinilah tempatnya petugas kesehatan sekolah berada, siap untuk memberikan pertolongan pertama dan perawatan kepada siswa yang membutuhkan.

Namun, tahukah kamu bahwa di dalam UKS, terdapat kotak obat-obatan yang sebenarnya bisa jadi senjata bermuatan ganda? 

Ini bukanlah cerita fiksi, melainkan kenyataan yang perlu disadari oleh semua pihak. Ada berbagai macam jenis obat yang tersimpan dalam kotak obat UKS, termasuk diantaranya adalah tramadol, yang belakangan ini tengah menjadi perbincangan hangat.

Tramadol, mungkin terdengar seperti nama obat yang asing di telingamu. Tapi percayalah, bagi sebagian orang, obat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. 

Tramadol sejatinya adalah obat penghilang rasa sakit yang bekerja pada sistem saraf. Saat digunakan dengan benar dan di bawah pengawasan dokter, obat ini bisa memberikan manfaat yang besar. 

Namun, sebagaimana banyak obat lainnya, tramadol juga bisa disalahgunakan.

Ketika berbicara tentang penyalahgunaan obat, mungkin yang terlintas di pikiranmu adalah obat-obatan terlarang seperti narkoba. 

Tapi penyalahgunaan obat bisa berarti banyak hal, termasuk menggunakan obat dengan tujuan yang tidak sesuai dengan petunjuk medis atau mengonsumsinya dalam dosis yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan. 

Tramadol, meskipun bukan termasuk dalam golongan obat terlarang, bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin merasakan sensasi euforia atau ingin menghilangkan stres dengan cara yang salah.

Sayangnya, realitas pahit penyalahgunaan tramadol sudah mulai merasuki lingkungan sekolah. Bukan rahasia lagi bahwa para siswa punya rasa ingin tahu yang besar. 

Terkadang, rasa ingin tahu ini bisa membawa mereka ke tempat yang salah. Beberapa dari mereka mungkin sudah memiliki akses atau informasi tentang tramadol, dan inilah saatnya peran UKS sekolah benar-benar diuji.

Kotak obat di UKS seharusnya menjadi tempat yang aman, yang berisi obat-obatan yang siap membantu para siswa dalam situasi darurat. 

Tapi bagaimana jika kotak obat ini malah menjadi sasaran empuk bagi para siswa yang penasaran? 

Mereka yang sudah terlanjur mengenal tramadol sebagai obat "seru" bisa jadi akan berusaha mendapatkan akses ke obat ini. Bisa jadi mereka mengambilnya secara diam-diam, tanpa sepengetahuan petugas kesehatan atau guru.

Penting bagi semua pihak yang terlibat dalam pendidikan untuk mulai memahami tentang tren penyalahgunaan obat seperti ini. 

Guru, perawat, orang tua, dan tentu saja siswa, semuanya harus diberikan pemahaman yang komprehensif tentang bahaya penyalahgunaan tramadol. 

Ini bukanlah saatnya untuk saling menyalahkan, melainkan bekerja sama dalam mengatasi masalah yang bisa merusak masa depan para generasi muda.

Salah satu langkah yang bisa diambil adalah meningkatkan kesadaran. Pendidikan tentang bahaya penyalahgunaan obat harus dimulai sejak dini. Jangan biarkan siswa hanya tahu tentang tramadol dari cerita-cerita tidak akurat di lingkungan mereka. 

Berikan informasi yang jujur dan akurat, sampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami. Jika para siswa tahu betapa berbahayanya penyalahgunaan tramadol, mereka mungkin akan berpikir dua kali sebelum mencoba-coba.

Tapi kesadaran saja tidak cukup. Komunikasi juga harus ditingkatkan. Jangan biarkan para siswa merasa bahwa mereka harus menyembunyikan sesuatu. 

Buatlah lingkungan di mana mereka merasa nyaman untuk bertanya tentang obat-obatan, bahkan yang mungkin terdengar "tabu" seperti tramadol. 

Petugas kesehatan sekolah bisa memiliki peran besar dalam ini. Jika ada kecurigaan bahwa seorang siswa sedang mencoba menyalahgunakan obat, mereka harus bisa memberikan panduan dan bantuan yang tepat.

Tentu saja, peran orang tua juga tak bisa diabaikan. Mereka perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan ini. Sekolah bisa mengadakan sesi-sesi informasi untuk orang tua, sehingga mereka tahu apa yang sedang terjadi di sekitar anak-anak mereka. 

Orang tua juga bisa menjadi pendukung utama dalam memberikan informasi yang benar kepada anak-anak mereka dan mengawasi tanda-tanda perilaku yang mencurigakan.

Kotak obat di UKS seharusnya berisi keamanan dan kepercayaan. Ketika seorang siswa datang ke UKS karena sakit atau cedera, mereka seharusnya tahu bahwa obat-obatan di sana adalah untuk membantu mereka merasa lebih baik. 

Bukan untuk digunakan sebagai alat untuk merasakan sensasi aneh atau mengatasi masalah dengan cara yang salah. Oleh karena itu, peran UKS dalam memahami obat-obatan yang sering disalahgunakan, termasuk tramadol, sangatlah penting.

Kesadaran, komunikasi, dan kerjasama antara semua pihak adalah kunci dalam menghadapi masalah penyalahgunaan obat di kalangan siswa. Jangan biarkan masa depan mereka terenggut hanya karena kurangnya pemahaman tentang bahaya yang mengintai. 

Ingatlah, setiap tindakan kecil untuk mencegah penyalahgunaan obat bisa memiliki dampak besar dalam menjaga masa depan generasi muda kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun