Sayangnya, realitas pahit penyalahgunaan tramadol sudah mulai merasuki lingkungan sekolah. Bukan rahasia lagi bahwa para siswa punya rasa ingin tahu yang besar.Â
Terkadang, rasa ingin tahu ini bisa membawa mereka ke tempat yang salah. Beberapa dari mereka mungkin sudah memiliki akses atau informasi tentang tramadol, dan inilah saatnya peran UKS sekolah benar-benar diuji.
Kotak obat di UKS seharusnya menjadi tempat yang aman, yang berisi obat-obatan yang siap membantu para siswa dalam situasi darurat.Â
Tapi bagaimana jika kotak obat ini malah menjadi sasaran empuk bagi para siswa yang penasaran?Â
Mereka yang sudah terlanjur mengenal tramadol sebagai obat "seru" bisa jadi akan berusaha mendapatkan akses ke obat ini. Bisa jadi mereka mengambilnya secara diam-diam, tanpa sepengetahuan petugas kesehatan atau guru.
Penting bagi semua pihak yang terlibat dalam pendidikan untuk mulai memahami tentang tren penyalahgunaan obat seperti ini.Â
Guru, perawat, orang tua, dan tentu saja siswa, semuanya harus diberikan pemahaman yang komprehensif tentang bahaya penyalahgunaan tramadol.Â
Ini bukanlah saatnya untuk saling menyalahkan, melainkan bekerja sama dalam mengatasi masalah yang bisa merusak masa depan para generasi muda.
Salah satu langkah yang bisa diambil adalah meningkatkan kesadaran. Pendidikan tentang bahaya penyalahgunaan obat harus dimulai sejak dini. Jangan biarkan siswa hanya tahu tentang tramadol dari cerita-cerita tidak akurat di lingkungan mereka.Â
Berikan informasi yang jujur dan akurat, sampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami. Jika para siswa tahu betapa berbahayanya penyalahgunaan tramadol, mereka mungkin akan berpikir dua kali sebelum mencoba-coba.
Tapi kesadaran saja tidak cukup. Komunikasi juga harus ditingkatkan. Jangan biarkan para siswa merasa bahwa mereka harus menyembunyikan sesuatu.Â