Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Trikon dan Trisentra: Warisan Ki Hadjar Dewantara untuk Bangsa Indonesia

14 Agustus 2023   00:01 Diperbarui: 14 Agustus 2023   00:48 2327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Budaya adalah identitas bangsa, dan bangsa yang tidak memiliki budaya adalah bangsa yang tidak memiliki identitas." - Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara adalah seorang tokoh pendidikan yang sangat berjasa bagi bangsa Indonesia. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, yang merupakan sekolah nasional pertama di Indonesia. 

Ki Hadjar Dewantara juga dikenal sebagai seorang pemikir yang sangat visioner. Ia memiliki banyak pemikiran tentang pendidikan, budaya, dan politik yang sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini.

Salah satu pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang sangat penting adalah konsep trikon dan trisentra. Konsep trikon mengacu pada tiga hal yang harus dijaga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kontinuitas, konvergensi, dan kreasi adalah tiga hal yang penting dalam menjaga dan mengembangkan budaya bangsa Indonesia. 

Kontinuitas adalah usaha untuk mempertahankan nilai-nilai budaya yang telah ada sejak zaman dahulu. Konvergensi adalah usaha untuk menerima pengaruh budaya baru dari luar yang sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Kreasi adalah usaha untuk menciptakan budaya baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Kontinuitas penting untuk menjaga identitas budaya bangsa Indonesia. Budaya bangsa Indonesia adalah warisan yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Budaya bangsa Indonesia adalah identitas yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Kontinuitas budaya bangsa Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

* Menjaga dan melestarikan tradisi dan adat istiadat bangsa Indonesia.

* Mengajarkan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia kepada generasi muda.

* Melestarikan bahasa dan kesenian bangsa Indonesia.

-

Konvergensi juga penting untuk menjaga dan mengembangkan budaya bangsa Indonesia. Konvergensi adalah usaha untuk menerima pengaruh budaya baru dari luar yang sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Konvergensi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

* Menerima pengaruh budaya baru yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.

* Mengadaptasi pengaruh budaya baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.

* Menciptakan budaya baru yang merupakan perpaduan antara budaya bangsa Indonesia dan budaya asing.

-

Kreasi adalah usaha untuk menciptakan budaya baru yang sesuai dengan perkembangan zaman. Kreasi penting untuk menjaga dan mengembangkan budaya bangsa Indonesia agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Kreasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

* Menciptakan karya seni, seperti lukisan, patung, dan musik yang bertemakan budaya bangsa Indonesia.

* Menciptakan produk budaya, seperti makanan, pakaian, dan kerajinan tangan yang bertemakan budaya bangsa Indonesia.

* Menciptakan cerita rakyat, legenda, dan mitos yang bertemakan budaya bangsa Indonesia.

-

Kontinuitas, konvergensi, dan kreasi adalah tiga hal yang penting untuk menjaga dan mengembangkan budaya bangsa Indonesia. Kontinuitas menjaga identitas budaya bangsa Indonesia. Konvergensi menerima pengaruh budaya baru dari luar yang sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. 

Kreasi menciptakan budaya baru yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan ketiga hal ini, budaya bangsa Indonesia dapat tetap hidup dan berkembang di tengah-tengah arus globalisasi.

Konsep trisentra mengacu pada tiga lembaga yang bertanggung jawab dalam pembentukan budaya bangsa, yaitu: keluarga, sekolah, dan masyarakat, tiga lembaga yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak-anak. 

Keluarga adalah lembaga yang pertama kali memberikan pendidikan kepada anak-anak. Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka. Orang tualah yang mengajarkan anak-anak mereka tentang nilai-nilai moral, agama, dan budaya. Orang tua juga yang mengajarkan anak-anak mereka tentang cara berperilaku, cara menghormati orang lain, dan cara hidup mandiri.

Sekolah adalah lembaga yang memberikan pendidikan formal kepada anak-anak. Di sekolah, anak-anak belajar tentang berbagai macam ilmu pengetahuan, seperti matematika, sains, bahasa, dan sejarah. 

Mereka juga belajar tentang keterampilan hidup, seperti membaca, menulis, dan berhitung. Sekolah juga mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai sosial, seperti kerja sama, kejujuran, dan toleransi.

Masyarakat adalah lingkungan tempat anak-anak tumbuh dan berkembang. Di masyarakat, anak-anak belajar tentang berbagai macam budaya, seperti bahasa, adat istiadat, dan kesenian. Mereka juga belajar tentang berbagai macam cara hidup, seperti cara berpakaian, cara makan, dan cara berkomunikasi. Masyarakat juga mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai moral, seperti kejujuran, keadilan, dan cinta kasih.

Ketiga lembaga tersebut saling berkaitan dan memiliki peran yang penting dalam pembentukan karakter anak-anak. Keluarga, sekolah, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Dengan kerja sama yang baik, anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik, berilmu, dan berbudi luhur.

Konsep trikon dan trisentra sangat penting untuk menjaga dan mengembangkan budaya bangsa Indonesia. Konsep trikon mengajarkan kita untuk menjaga nilai-nilai budaya yang telah ada sejak zaman dahulu, tetapi juga terbuka untuk menerima pengaruh budaya baru dari luar yang sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Konsep trisentra mengajarkan kita bahwa keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran penting dalam pembentukan budaya bangsa.

Dalam perkembangannya, konsep trikon dan trisentra telah diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan bangsa Indonesia. Misalnya, dalam bidang pendidikan, pemerintah telah menerapkan kurikulum nasional yang berbasis pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Dalam bidang politik, pemerintah telah menerapkan sistem pemerintahan yang demokratis yang sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Dalam bidang ekonomi, pemerintah telah menerapkan sistem ekonomi yang mandiri yang sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.

Implementasi konsep trikon dan trisentra telah membuahkan hasil yang positif bagi bangsa Indonesia. Indonesia telah menjadi negara yang mandiri dan berdaulat. Indonesia juga telah menjadi negara yang memiliki budaya yang kaya dan beragam. Budaya bangsa Indonesia telah menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara.

Konsep trikon dan trisentra adalah warisan yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Konsep ini harus terus dijaga dan dikembangkan agar bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang maju dan bermartabat.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga dan mengembangkan konsep trikon dan trisentra:

* Menjaga nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.

* Terbuka untuk menerima pengaruh budaya baru dari luar yang sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.

* Meningkatkan kualitas pendidikan.

* Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan budaya bangsa.

* Menghargai budaya bangsa Indonesia.

* Menjaga keutuhan bangsa Indonesia.

-

Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita dapat menjaga dan mengembangkan konsep trikon dan trisentra agar bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang maju dan bermartabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun