Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perkawinan Usia Anak: Dampak Negatif Terhadap Pendidikan

6 Agustus 2023   00:01 Diperbarui: 6 Agustus 2023   00:06 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan dunia di mana semua anak, termasuk anak perempuan, dapat mencapai potensi mereka sepenuhnya."

Perkawinan usia anak adalah salah satu masalah yang paling serius di dunia saat ini. Menurut UNICEF, sekitar 26 juta anak perempuan di bawah usia 18 tahun menikah setiap tahun. Perkawinan usia anak memiliki dampak yang sangat negatif bagi anak perempuan, termasuk dampak terhadap pendidikan mereka.

Ketika anak perempuan menikah muda, mereka sering kali harus meninggalkan sekolah. Ini karena mereka harus mengurus rumah tangga, merawat anak-anak, dan memenuhi kebutuhan suami mereka. Selain itu, banyak sekolah yang tidak mengizinkan anak perempuan yang sudah menikah untuk melanjutkan sekolah. Hal ini membuat anak perempuan yang menikah muda kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan mengembangkan diri.

Dampak perkawinan usia anak terhadap pendidikan anak perempuan sangat serius. Pendidikan adalah hak dasar anak, dan perkawinan usia anak menghalangi anak perempuan untuk mendapatkan hak ini. 

Pendidikan penting bagi anak perempuan karena dapat membantu mereka untuk:

* Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka. 

Pendidikan dapat membantu anak perempuan untuk belajar tentang dunia di sekitar mereka dan mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses dalam hidup. Ini termasuk keterampilan akademik, seperti membaca, menulis, dan matematika, serta keterampilan non-akademik, seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi.

* Memperoleh pekerjaan yang baik.

Pendidikan dapat membantu anak perempuan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik yang dapat menghidupi diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Pekerjaan yang baik dapat memberikan anak perempuan dengan keamanan finansial, rasa hormat diri, dan kesempatan untuk berkembang.

* Menjadi mandiri dan berpenghasilan.

Pendidikan dapat membantu anak perempuan untuk menjadi mandiri dan berpenghasilan. Ini berarti bahwa mereka tidak perlu bergantung pada orang lain untuk menghidupi mereka. Mereka dapat membuat keputusan sendiri tentang hidup mereka dan mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri.

* Mengubah kehidupan mereka dan keluarga mereka.

Pendidikan dapat membantu anak perempuan untuk mengubah kehidupan mereka dan keluarga mereka. Mereka dapat hidup lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih makmur. Mereka juga dapat menjadi role model bagi anak perempuan lain dan membantu mereka untuk mendapatkan pendidikan juga.

-

Pendidikan adalah hak dasar bagi semua anak, termasuk anak perempuan. Pendidikan dapat membantu anak perempuan untuk mencapai potensi mereka sepenuhnya dan membuat perbedaan di dunia.

Perkawinan usia anak adalah masalah yang kompleks, dan tidak ada solusi yang mudah. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah perkawinan usia anak, termasuk:

* Meningkatkan kesadaran tentang bahaya perkawinan usia anak dengan cara:

1. Mengadakan kampanye dan penyuluhan publik tentang bahaya perkawinan usia anak.

2. Mempublikasikan artikel dan berita tentang perkawinan usia anak di media massa.

3. Mengadakan diskusi dan forum tentang perkawinan usia anak di masyarakat.

4. Mengundang tokoh masyarakat dan pakar untuk berbicara tentang perkawinan usia anak.

5. Mendistribusikan materi edukasi tentang perkawinan usia anak ke sekolah-sekolah, rumah sakit, dan komunitas.

* Memberikan pendidikan kepada anak perempuan tentang hak-hak mereka dengan cara:

1. Mengajarkan anak perempuan tentang hak-hak mereka sebagai anak, termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk hidup bebas dari kekerasan, dan hak untuk membuat keputusan sendiri tentang hidup mereka.

2. Mengajarkan anak perempuan tentang cara melindungi diri dari perkawinan usia anak dan kekerasan seksual.

3. Menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak perempuan untuk belajar dan tumbuh.

* Memberikan dukungan kepada keluarga yang berisiko melakukan perkawinan usia anak dengan cara:

1. Memberikan informasi kepada keluarga tentang bahaya perkawinan usia anak dan hak-hak anak perempuan.

2. Mendorong keluarga untuk menyekolahkan anak perempuan mereka dan membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan.

3. Memberikan dukungan emosional dan finansial kepada keluarga yang berisiko melakukan perkawinan usia anak.

* Mengubah peraturan yang diskriminatif terhadap anak perempuan dengan cara:

1. Mengubah undang-undang yang diskriminatif terhadap anak perempuan, seperti undang-undang yang memperbolehkan perkawinan anak.

2. Meningkatkan kesadaran tentang diskriminasi terhadap anak perempuan di masyarakat.

3. Mengkampanyekan perubahan kebijakan yang lebih adil bagi anak perempuan.

-

Perkawinan usia anak adalah masalah yang dapat diatasi. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan dunia di mana semua anak, termasuk anak perempuan, memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan mencapai potensi mereka sepenuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun