"Korupsi adalah musuh bersama yang harus dilawan oleh seluruh elemen masyarakat." - Sukarno
Korupsi adalah salah satu masalah yang paling serius yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Korupsi tidak hanya terjadi di pemerintahan, tetapi juga di berbagai lembaga lainnya, termasuk sekolah.
Menurut survei yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebanyak 27,1% siswa masih melakukan perilaku koruptif di sekolah. Perilaku korupsi yang paling sering dilakukan oleh siswa adalah mencontek dalam ujian, mencuri barang milik sekolah, dan menjual tugas kepada teman.
Perilaku korupsi di sekolah dapat berdampak buruk bagi siswa, sekolah, dan masyarakat. Bagi siswa, perilaku korupsi dapat membuat mereka tidak belajar dengan baik, tidak memiliki integritas, dan tidak memiliki rasa keadilan. Bagi sekolah, perilaku korupsi dapat merusak nama baik sekolah, menurunkan kualitas pendidikan, dan membuat siswa tidak percaya kepada sekolah. Bagi masyarakat, perilaku korupsi dapat membuat masyarakat tidak percaya kepada pemerintah, tidak memiliki rasa kebangsaan, dan tidak memiliki rasa kepedulian terhadap sesama.
Untuk mencegah perilaku korupsi di sekolah, perlu dilakukan berbagai upaya, seperti:
* Meningkatkan pendidikan moral dan karakter siswa. Pendidikan moral dan karakter dapat mengajarkan siswa tentang nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab.
* Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dari korupsi. Lingkungan sekolah yang bersih dari korupsi dapat menciptakan iklim belajar yang kondusif dan membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar.
* Meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan sekolah. Pengawasan terhadap kegiatan sekolah dapat membantu untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya perilaku korupsi.
* Meningkatkan hukuman bagi pelaku korupsi. Hukuman yang tegas bagi pelaku korupsi dapat memberikan efek jera dan mencegah orang lain untuk melakukan korupsi.
* Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya korupsi. Masyarakat perlu menyadari bahwa korupsi adalah masalah serius yang dapat berdampak buruk bagi kehidupan mereka.
Dengan melakukan berbagai upaya ini, diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih dari korupsi dan menghasilkan siswa yang berintegritas dan berakhlak mulia.
-
Dampak Korupsi di Sekolah
Perilaku korupsi di sekolah dapat berdampak buruk bagi siswa, sekolah, dan masyarakat. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari korupsi di sekolah.
Bagi siswa:
  * Siswa tidak belajar dengan baik. Siswa yang melakukan korupsi akan lebih cenderung untuk mencontek dalam ujian dan tidak belajar dengan sungguh-sungguh. Hal ini dapat menyebabkan mereka mendapatkan nilai yang buruk dan tidak dapat mencapai potensi mereka secara maksimal.
  * Siswa tidak memiliki integritas. Siswa yang melakukan korupsi akan kehilangan rasa integritas. Mereka akan cenderung untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak jujur dan tidak bermoral.
  * Siswa tidak memiliki rasa keadilan. Siswa yang melihat guru atau teman mereka melakukan korupsi akan merasa bahwa keadilan tidak ditegakkan di sekolah. Hal ini dapat membuat mereka menjadi tidak percaya kepada sekolah dan tidak termotivasi untuk belajar.
Bagi sekolah:
  * Nama baik sekolah rusak. Sekolah yang memiliki banyak kasus korupsi akan memiliki nama baik yang buruk di masyarakat. Hal ini dapat membuat orang tua tidak ingin menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut dan dapat menurunkan jumlah siswa yang mendaftar di sekolah tersebut.
  * Kualitas pendidikan menurun. Perilaku korupsi di sekolah dapat membuat siswa tidak belajar dengan baik dan dapat menurunkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.
  * Siswa tidak percaya kepada sekolah. Siswa yang melihat guru atau teman mereka melakukan korupsi akan merasa bahwa sekolah tidak bersih dari korupsi. Hal ini dapat membuat mereka menjadi tidak percaya kepada sekolah dan tidak termotivasi untuk belajar.
Bagi masyarakat:
  * Masyarakat tidak percaya kepada pemerintah. Perilaku korupsi di sekolah dapat membuat masyarakat tidak percaya kepada pemerintah. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat menjadi tidak peduli dengan pembangunan dan kemajuan bangsa.
  * Masyarakat tidak memiliki rasa kebangsaan. Perilaku korupsi di sekolah dapat membuat masyarakat tidak memiliki rasa kebangsaan. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat menjadi tidak bangga dengan bangsanya dan tidak memiliki keinginan untuk membangun bangsanya.
  * Masyarakat tidak memiliki rasa kepedulian terhadap sesama. Perilaku korupsi di sekolah dapat membuat masyarakat tidak memiliki rasa kepedulian terhadap sesama. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat menjadi egois dan tidak mau membantu orang lain yang membutuhkan.
-
Upaya Pencegahan Korupsi di Sekolah
Untuk mencegah perilaku korupsi di sekolah, perlu dilakukan berbagai upaya, seperti:
* Meningkatkan pendidikan moral dan karakter siswa.
Pendidikan moral dan karakter dapat mengajarkan siswa tentang nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab.
* Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dari korupsi.
Lingkungan sekolah yang bersih dari korupsi dapat menciptakan iklim belajar yang kondusif dan membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar.
* Meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan sekolah.
Pengawasan terhadap kegiatan sekolah dapat membantu untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya perilaku korupsi.
* Meningkatkan hukuman bagi pelaku korupsi.
Hukuman yang tegas bagi pelaku korupsi dapat memberikan efek jera dan mencegah orang lain untuk melakukan korupsi.
* Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya korupsi.
Masyarakat perlu menyadari bahwa korupsi adalah masalah serius yang dapat berdampak buruk bagi kehidupan mereka.
Dengan melakukan berbagai upaya ini, diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih dari korupsi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H