Guru tetap memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Mereka perlu mengembangkan dan menerapkan alat evaluasi yang sesuai untuk mengukur pemahaman siswa dan pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, guru juga harus menyusun laporan kemajuan siswa dan berkomunikasi dengan orang tua atau wali murid secara teratur.
3. Administrasi kelas
Guru tetap perlu mengatur jadwal pelajaran, menyusun rencana pembelajaran, dan mengelola kegiatan kelas sehari-hari. Mereka harus mengorganisir sumber daya pembelajaran, mempersiapkan materi ajar, dan menjaga disiplin kelas. Meskipun guru memiliki kebebasan dalam memilih metode dan pendekatan pembelajaran, tetap penting untuk menjaga kerapihan dan efisiensi dalam menjalankan administrasi kelas.
4. Kolaborasi dengan rekan guru dan staf sekolah
Meskipun memiliki kebebasan dalam pengembangan kurikulum, guru dalam kurikulum merdeka juga perlu berkolaborasi dengan rekan guru dan staf sekolah. Mereka perlu berpartisipasi dalam rapat tim pengajar, berbagi pengalaman dan praktik terbaik, serta berkoordinasi dalam hal administrasi sekolah secara umum.
Penting bagi guru untuk memprioritaskan praktik mengajar dalam implementasi kurikulum merdeka, karena hal ini dapat menghasilkan dampak yang lebih signifikan pada pembelajaran siswa. Administrasi tetap merupakan bagian penting dalam tugas seorang guru, namun dengan mengoptimalkan waktu dan sumber daya yang dimiliki, guru dapat memberikan lebih banyak perhatian pada interaksi dan kualitas pengajaran di dalam kelas. Guru dapat merancang aktivitas yang mendorong diskusi, kolaborasi, dan pemecahan masalah, sehingga siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan guru untuk menyiasati kewajiban administrasinya sebagai guru.
1. Rencana pembelajaran yang fleksibel
Guru dapat merancang rencana pembelajaran yang fleksibel, mengakomodasi minat dan kebutuhan siswa serta konteks lokal. Dengan memprioritaskan praktik mengajar, guru dapat menyusun rencana yang memungkinkan eksplorasi, diskusi, kolaborasi, dan kegiatan praktis yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
2. Pembelajaran berbasis proyek
Guru dapat memilih pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang memungkinkan siswa untuk terlibat dalam tugas-tugas yang lebih praktis dan autentik. Dalam hal ini, guru dapat mengarahkan siswa untuk mengembangkan proyek-proyek yang relevan dengan kehidupan nyata atau tantangan dalam masyarakat. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari, sementara guru fokus pada memfasilitasi dan membimbing proses pembelajaran.