"Jangan pernah menyerah dalam menghadapi kesulitan, karena itulah cara terbaik untuk mencapai keberhasilan."
Tulisan ketiga dari enam tulisan seri "Guru Menyenangkan"
Memberikan umpan balik yang konstruktif dan positif merupakan salah satu aspek penting dalam keberhasilan seorang guru dalam mengajar dan membimbing siswanya. Namun, memberikan umpan balik yang baik bukanlah hal yang mudah, karena terkadang umpan balik yang diberikan dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan bagi siswa, seperti kehilangan motivasi dan merasa tidak dihargai.Â
Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dijelaskan 5 tips yang dapat membantu seorang guru memberikan umpan balik yang konstruktif dan positif kepada siswa sehingga siswa merasa termotivasi untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Pertama-tama, sebagai seorang guru, hal yang penting untuk diperhatikan adalah fokus pada kinerja siswa, bukan pada siswa itu sendiri. Ketika memberikan umpan balik, jangan menghakimi atau mengecam siswa secara keseluruhan, karena hal ini dapat membuat siswa merasa tidak dihargai dan kehilangan motivasi. Sebaliknya, berikan umpan balik yang spesifik dan objektif mengenai apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat membantu siswa untuk memahami dengan jelas di mana kelemahan mereka dan bagaimana cara memperbaikinya.
Contohnya, jika seorang siswa mendapat nilai yang buruk dalam sebuah tugas, seorang guru dapat memberikan umpan balik seperti, "Saya melihat bahwa dalam tugas ini, kamu masih belum dapat mengidentifikasi dengan jelas tema utama dalam teks. Untuk memperbaiki hal ini, kamu dapat mencoba untuk lebih fokus pada membaca dan memahami setiap bagian dalam teks dengan lebih baik." Dalam contoh ini, guru memberikan umpan balik yang spesifik mengenai kelemahan siswa dalam memahami teks dan memberikan saran yang konstruktif mengenai cara memperbaikinya.
Kedua, penting bagi seorang guru untuk memberikan umpan balik secara teratur dan tepat waktu. Jangan menunda-nunda memberikan umpan balik, karena semakin lama siswa tidak mendapatkan umpan balik, semakin sulit bagi mereka untuk memperbaiki kinerja mereka. Sebagai guru, memberikan umpan balik secara tepat waktu juga dapat membantu siswa untuk memahami dengan lebih baik materi yang sedang dipelajari.
Contohnya, jika seorang guru memberikan tugas pada hari Senin dan baru memberikan umpan balik pada hari Jumat, maka siswa akan kesulitan untuk memahami bagaimana cara memperbaiki kinerja mereka, karena mereka sudah melupakan apa yang mereka lakukan pada saat mengerjakan tugas tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya guru memberikan umpan balik setelah siswa menyelesaikan tugas atau ujian, sehingga mereka dapat menerapkannya pada tugas berikutnya.
Ketiga, selain fokus pada kinerja siswa dan memberikan umpan balik secara teratur dan tepat waktu, memberikan umpan balik yang positif juga dapat membantu siswa untuk merasa termotivasi dan lebih percaya diri. Hal ini penting karena siswa yang merasa termotivasi dan percaya diri cenderung lebih sukses dalam belajar.