"Efektivitas dalam pendidikan adalah tentang memberikan siswa kemampuan untuk sukses, bukan sekadar menilai mereka." - William Glasser
Pendidikan di era digital saat ini semakin mengalami kemajuan dan perkembangan, termasuk dalam hal penyampaian informasi dan laporan hasil belajar siswa. Salah satu bentuk laporan hasil belajar siswa yang umum digunakan adalah raport, baik dalam bentuk tulisan tangan atau e-raport. Namun, seringkali muncul perdebatan tentang mana yang lebih efektif dan efisien antara keduanya. Dalam tulisan ini, saya akan memberikan opini mengenai perbandingan raport tulisan tangan dan e-raport.
Pada dasarnya, baik raport tulisan tangan maupun e-raport memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, efektivitas dan efisiensi keduanya tergantung pada konteks dan kebutuhan yang spesifik. Dalam hal efektivitas, raport tulisan tangan biasanya lebih mudah dipahami oleh orang yang tidak terbiasa dengan teknologi atau komputer. Dalam artian, banyak orang tua atau wali murid yang lebih memahami raport yang ditulis secara manual.Â
Raport tulisan tangan juga bisa langsung diberikan pada pertemuan orangtua dan guru. Dengan demikian, orangtua atau wali murid dapat langsung melihat hasil belajar anaknya dan memberikan tanggapan yang lebih cepat. Hal ini tentu saja sangat memudahkan dalam hal komunikasi antara orangtua dan guru.
Namun, ada beberapa kekurangan yang dimiliki oleh raport tulisan tangan. Salah satu kekurangan utamanya adalah dalam hal waktu dan biaya. Proses pengetikan dan pencetakan raport tulisan tangan memakan waktu yang cukup lama dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.Â
Apalagi jika jumlah siswa di sebuah kelas cukup banyak, maka waktu dan biaya yang dibutuhkan akan semakin besar pula. Selain itu, raport tulisan tangan juga rentan terhadap kesalahan manusia seperti ketidakterbacaan tulisan atau salah pengetikan, yang tentu saja bisa mempengaruhi keakuratan informasi yang disampaikan.
Di sisi lain, e-raport memiliki kelebihan dalam hal kecepatan dan kemudahan pengiriman. Dengan e-raport, guru bisa mengirimkan laporan hasil belajar siswa secara langsung melalui email atau platform pembelajaran elektronik. Hal ini tentu saja sangat memudahkan guru dalam mengirimkan raport dan siswa pun bisa mendapatkan laporan hasil belajar mereka dengan cepat.Â
E-raport juga dapat disimpan dengan mudah dan lebih efisien, serta mampu mengurangi biaya pengeluaran sekolah dalam hal kertas dan tinta printer. Dalam jangka panjang, penggunaan e-raport dapat menjadi alternatif yang lebih hemat biaya dan ramah lingkungan.
Namun, e-raport juga memiliki kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah akses internet yang dibutuhkan. Masih banyak siswa yang tidak memiliki akses internet di rumah atau perangkat komputer yang memadai untuk membuka laporan hasil belajar siswa dalam bentuk e-raport.Â
Hal ini tentu saja dapat mengurangi efektivitas penggunaan e-raport dalam konteks tersebut. Selain itu, e-raport juga memerlukan pemahaman dan keterampilan teknologi yang memadai dari guru dan orangtua siswa agar dapat mengakses dan membaca laporan hasil belajar siswa yang dikirimkan.
Dalam memilih antara raport tulisan tangan atau e-raport, perlu dilakukan evaluasi terhadap kebutuhan dan sumber daya yang tersedia. Jika sekolah memiliki fasilitas dan akses internet yang memadai, maka penggunaan e-raport dapat menjadi alternatif yang lebih efisien dan hemat biaya. Namun, jika akses internet dan perangkat komputer masih menjadi kendala, maka raport tulisan tangan tetap menjadi pilihan yang lebih efektif.
Selain itu, sebenarnya penggunaan raport tulisan tangan dan e-raport tidaklah harus dianggap sebagai opsi yang eksklusif. Dalam konteks yang ideal, kedua jenis raport ini bisa digunakan secara bersamaan dan saling melengkapi. Misalnya, raport tulisan tangan dapat digunakan sebagai laporan resmi yang diserahkan kepada siswa, sementara e-raport bisa digunakan sebagai pengingat atau informasi tambahan yang dapat diakses secara online. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan laporan hasil belajar siswa.
Selain itu, penggunaan e-raport juga dapat membuka peluang untuk pengembangan model pembelajaran yang lebih inovatif dan interaktif. Dengan penggunaan teknologi, siswa dapat diberikan akses untuk mengakses dan menganalisis hasil belajar mereka secara lebih terperinci dan interaktif. Misalnya, melalui penggunaan platform pembelajaran elektronik, siswa dapat meninjau grafik dan data hasil belajar mereka secara real-time, serta dapat diberikan saran dan rekomendasi pembelajaran yang spesifik.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan teknologi juga harus diimbangi dengan pemahaman dan peningkatan keterampilan siswa dalam memanfaatkan teknologi secara bijak dan efektif. Hal ini dapat diwujudkan melalui pemberian pendidikan dan pelatihan teknologi yang terintegrasi dalam kurikulum pembelajaran.
Dalam kesimpulannya, baik raport tulisan tangan maupun e-raport memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam hal efektivitas dan efisiensi. Pemilihan antara kedua jenis raport ini tergantung pada kebutuhan dan sumber daya yang tersedia. Namun, penggunaan kedua jenis raport secara bersamaan dan terintegrasi dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan laporan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penggunaan teknologi dalam pendidikan perlu diterapkan secara bijak dan terencana untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H