Keluarga juga memiliki peran penting dalam mencegah perkawinan dini. Orang tua harus memberikan pendidikan dan pengajaran yang baik tentang kesehatan reproduksi dan hak-hak anak kepada anak-anak mereka. Orang tua juga harus memberikan dukungan dan mengembangkan kemampuan anak-anak mereka, terutama perempuan, untuk mencapai tujuan hidup mereka dan memberikan mereka kesempatan yang sama dalam pendidikan. Masyarakat juga harus berperan aktif dalam mengatasi masalah perkawinan dini.Â
Masyarakat harus memperkuat pendidikan dan kesadaran akan hak-hak anak dan kesehatan reproduksi, dan menghilangkan stigma terhadap anak yang tidak menikah pada usia muda. Masyarakat juga harus memperkuat pengawasan dan memberikan dukungan bagi anak-anak yang terpaksa menikah dini.Â
Dalam hal ini, media massa juga memegang peranan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak buruk perkawinan dini. Media massa dapat menghasilkan program-program yang memberikan pendidikan dan kesadaran tentang masalah ini, dan membangkitkan kesadaran tentang isu perkawinan dini di antara masyarakat.Â
Tidak dapat dipungkiri bahwa masalah perkawinan dini adalah isu yang kompleks dan harus dihadapi dengan berbagai strategi yang komprehensif dan terintegrasi. Namun, jika semua pihak berperan aktif dan bersinergi, maka praktik perkawinan dini dapat dihentikan dan anak-anak Indonesia dapat memiliki masa depan yang lebih baik. Hal ini juga akan membawa dampak positif pada pembangunan nasional dan memajukan Indonesia ke depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H