Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Inspirasi Ulama, Menulis untuk Kebaikan

9 April 2023   03:07 Diperbarui: 9 April 2023   06:11 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis dengan tinta dan pena. Sumber foto: stok foto Canva 

"Menulis adalah cara kita menyampaikan pesan kebaikan kepada dunia. Belajarlah dari ulama-ulama terdahulu yang telah meninggalkan karya-karya besar untuk memberikan manfaat bagi banyak orang."

Pada zaman sekarang ini, seringkali kita terlalu sibuk dengan rutinitas sehari-hari dan berbagai kesibukan lainnya sehingga seringkali melupakan pentingnya menulis hal-hal yang baik dan menyebarkan kebaikan. Padahal, menulis adalah sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain. Dalam konteks keagamaan, menulis dapat menjadi sarana untuk menyebarluaskan ajaran agama dan memberikan manfaat bagi umat manusia.

Dalam konteks ini, ada banyak contoh ulama-ulama terdahulu yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia Islam melalui karya-karya tulisannya. Ulama-ulama seperti Imam Al-Ghazali, Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Imam Nawawi, dan banyak lagi, telah menulis berbagai buku yang menjadi sumber ilmu dan rujukan bagi umat Islam hingga kini. Mereka tidak hanya menulis tentang agama, tetapi juga tentang berbagai bidang pengetahuan lainnya seperti sains, filsafat, dan sejarah.

Menulis hal-hal yang baik dan menyebarkan kebaikan adalah sebuah tindakan yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Kita tidak perlu menjadi seorang ulama atau ahli pengetahuan untuk dapat menulis hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain. Menulis dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti membuat catatan, menulis di blog, atau bahkan membuat konten di media sosial.

Dalam Islam, menulis dianggap sebagai suatu kebajikan. Rasulullah memerintahkan umatnya untuk menulis. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda: "Ikatlah ilmu dengan menulisnya." Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya menulis dalam Islam, dan bahwa menulis juga dapat menjadi amal kebaikan yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

Selain itu, menulis juga dapat menjadi sarana untuk menyebarkan kebaikan. Dalam dunia yang semakin terkoneksi, menulis dapat menjadi sarana untuk menyebarkan ajaran agama, nilai-nilai positif, dan berbagai kebaikan lainnya. Dengan menulis, kita dapat berbagi pengalaman, inspirasi, dan pemikiran yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

Namun, menulis juga memiliki tantangan-tantangan tersendiri. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya waktu dan motivasi untuk menulis. Kadang-kadang kita terlalu sibuk dengan rutinitas sehari-hari sehingga sulit untuk menyisihkan waktu untuk menulis. Selain itu, kurangnya motivasi dan inspirasi juga dapat menjadi hambatan untuk menulis.

Untuk mengatasi tantangan ini, kita perlu memiliki tekad yang kuat untuk menulis. Kita juga perlu mencari inspirasi dari berbagai sumber, seperti membaca buku, mengikuti kajian, atau berdiskusi dengan orang lain. Kita juga perlu memiliki disiplin dan rutinitas yang baik untuk menulis secara teratur.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, kita dapat belajar dari ulama-ulama terdahulu yang telah menulis karya-karya hebat. Salah satu hal yang dapat kita pelajari dari mereka adalah kemampuan mereka untuk menyederhanakan bahasa dan membuatnya mudah dipahami oleh orang awam. Ulama-ulama terdahulu tidak hanya menulis untuk kalangan intelektual atau akademisi, tetapi juga untuk masyarakat umum.

Contohnya, Imam Al-Ghazali dalam karyanya "Ihya' Ulumuddin" tidak hanya membahas teologi atau filsafat yang kompleks, tetapi juga memberikan nasihat praktis untuk kehidupan sehari-hari. Ia membahas berbagai hal seperti cara berdoa, cara mengendalikan emosi, dan cara mencintai Allah. Begitu juga dengan Imam Nawawi dalam karyanya "Riyadhus Shalihin" yang memberikan nasihat-nasihat untuk kehidupan sehari-hari berdasarkan ajaran agama.

Hal lain yang dapat kita pelajari dari ulama-ulama terdahulu adalah kemampuan mereka untuk berpikir kritis dan berdasarkan fakta. Mereka tidak hanya mengandalkan keyakinan atau dogma, tetapi juga mempertimbangkan bukti-bukti yang ada. Contohnya, Ibnu Sina dalam karyanya "Kitab Al-Shifa" melakukan pengamatan empiris dalam bidang kedokteran dan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ilmu kedokteran.

Ulama-ulama terdahulu juga memiliki kemampuan untuk menempatkan konteks dalam tulisan mereka. Mereka tidak hanya menulis untuk zaman mereka, tetapi juga untuk masa depan. Karya-karya mereka tetap relevan hingga kini karena mereka mampu menggambarkan situasi dan kondisi masyarakat pada masanya. Mereka juga memberikan solusi yang relevan untuk masalah yang dihadapi masyarakat pada masanya.

Menulis tidak hanya tentang menyampaikan ide atau gagasan, tetapi juga tentang memahami konteks dan menghubungkannya dengan kebutuhan dan situasi masa kini. Kita perlu memahami bahwa tulisan kita tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Oleh karena itu, kita perlu menulis dengan fokus pada audiens dan kebutuhan mereka.

Selain itu, ulama-ulama terdahulu juga memiliki tekad yang kuat untuk menulis. Mereka tidak hanya menulis untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Mereka juga memiliki semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Mereka tidak pernah puas dengan ilmu yang sudah dimilikinya, tetapi selalu mencari ilmu baru dan terus belajar.

Dari sini, kita dapat belajar bahwa menulis juga membutuhkan tekad dan semangat yang kuat. Kita perlu memiliki tujuan yang jelas dalam menulis dan tekad untuk terus belajar dan berkembang. Kita juga perlu memiliki semangat untuk berbagi ilmu dan memberikan manfaat bagi orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun