Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Kimia

Ketua Perkumpulan Pendidik Sains Kimia Indonesia (PPSKI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Istriku dan Timbangannya

8 Oktober 2021   09:50 Diperbarui: 8 Oktober 2021   09:58 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Iya pak ustadz…” sela istriku. Kebiasaan istriku kalau aku sudah mulai mengeluarkan jurus-jurus agama, istriku langsung mengganti panggilan dari bapak menjadi pak ustadz. “Coba ibu perhatikan ini” kataku sambil menyodorkan ponselku. Sengaja aku carikan ulasan yang mendalam tentang timbangan amal di sebuah situs yang khusus membahas agama Islam. Situs ini selalu menjadi rujukan ku saat aku menemui masalah terkait agama Islam, karena semua dibahas secara komprehensif antara ulasan Al Qur’an dan hadits shahih. Dan istriku mulai membacanya. 

“Oh iya ini Pak... Di hadits yang diriwayatkan imam Muslim ini disebutkan bahwa ‘Sungguh Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, melainkan melihat hati dan amal kalian’. Jadi amal perbuatan kita lebih utama dari penampilan, gitu kan pak...”.

“Benar Bu... Penilaian Allah tertuju pada hal-hal yang lebih dalam dari sekadar yang tampak dari tubuh dan yang terkesan mewah di mata kebanyakan manusia. Bukan kesempurnaan fisik maupun kekayaan harta benda, tetapi pada kualitas hati dan mutu perbuatan hambanya. Coba ibu lihat di hadits itu, disitu dibahas masalah hati dan amal. Hati seharusnya menjadi perhatian utama daripada lahiriyah. Karena baiknya hati, baik pula amalan lainnya. Karena hati yang bersih, amalan yang lain bisa diterima. Beda halnya jika memiliki hati yang rusak, terutama hati yang bercampur noda syirik. Terus di hadits itu juga disebut tentang amal, di akhirat kelak yang akan ditimbang adalah amal kita. Jika timbangan amal baiknya lebih berat, maka pertanda ia akan selamat. Sebaliknya, jika timbangan amal buruknya yang lebih berat, maka pertanda ia akan celaka” tambah ku untuk menjelaskan makna hadits tad

“Iya pak ustadz... Terus kalo Ibu pengen punya timbangan amal yang berat gimana cara mendapatkannya?” 

“ Nah... kalo tentang hal itu coba itu perhatikan hadits ini” kata ku sambil mencari hadits yang aku maksud. Setelah ketemu langsung aku sodorkan layar ponselku kepada istriku. “Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud ini disebutkan bahwa ‘Tidak ada yang lebih berat dalam timbangan amal selain akhlak yang baik’. Dalam hadits yang lain yang juga diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah bersabda ‘... Aku juga menjamin rumah di surga yang paling tinggi bagi seseorang yang berakhlak baik’. Bila amal kebaikan yang lebih berat dalam timbangan akhirat, maka ia akan mendapatkan keberuntungan dan menyenangkan. Karena pertanda awal akan dimasukkan kedalam surga. Adapun apabila timbangan kebaikan lebih ringan dari keburukan, maka itu merupakan kerugian yang panjang, karena ia akan menjadi penghuni neraka. Gimana Bu..., paham?”

“Siap pak ustadz…” kata istriku sambil ngeloyor pergi ke arah kamar.

“Ibu mau kemana?” Tidak terdengar jawaban dari istriku. Hanya ada suara bunyi gemericik air di kamar mandi. Tidak lama kemudian dia keluar dengan wajah yang basah bekas air. 

“Pak, lihat tuh jam berapa sekarang? Sepuluh menit lagi waktu salat Isya”, katanya sambil menunjuk jam dinding yang ada di atas pintu ruang keluarga. 

“Oh iya... Uang untuk beli pakaian senamnya nanti ya, sehabis salat Bapak kasih ke Ibu”, kata ku sambil mengenakan sarung dan baju koko yang tadi aku gantung di kamar. “Nggak jadi ah… Yang lama masih bisa dipakai kok…” 

“Lha kok malah nggak jadi...”, jawabku sambil mengenakan kopiah resam yang juga dibeli istriku lewat toko online. 

“Tapi uangnya tetap buat Ibu ya....”, pintanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun