Pada hari selasa tanggal 16 Juli 2013, pelaku mengirim sms ke saya dengan nomor 081312099249 yang tidak saya kenal, isi sms tersebut,
“Pak Agoes! Mobil bapak xenia ada di Polsek Cikampak kemaren dibawa teman saya kena masalah, ini lagi saya urus”
Sayapun segera menghubungi nomor yang tidak saya kenal tersebut namun tidak diangkat oleh pemiliknya dan pada saat saya menerima sms tersebut saya sedang berada di RSUD Mandau karena orang tua saya sakit keras dan “dikarenakan mobil dalam masalah dan ini lagi saya urus” tuturnya, saya pun tidak menggubrisnya karena orang tua saya sedang sakit keras.
Setelah orang tua saya sembuh, maka pada hari Minggu tanggal, 28 Juli 2013, saya menelusuri ketempat kediaman pelaku sesuai dengan alamat tersebut di atas yaitu ke Dumai. Di sana saya tidak mendapati alamat pelaku. Kemudian saya melakukan pencarian dengan menyisir dan mengitari kota Dumai berhari-hari lamanya hingga akhirnya pada hari kamis tanggal, 1 Agustus 2013 saya mendatangi kantor rental mobil atas nama CV. Sinar Abadi yang beralamatkan di Jalan Nasional Dumai, kemudian saya bertanya kepada pengelola CV. Sinar Abadi tersebut dan setelah dicek secara bersama ternyata pelaku juga menyewa mobil dari kantor CV. Sinar Abadi tersebut dua (2) unit masing-masing dikendarai oleh pelaku dan satu orang temannya bernama Didik tetapi belum ada masalah dengan mereka pembayaranpun masih lancar.
Atas informasi dari saya maka pengelola CV. Sinar Abadi tersebut turut melakukan perburuan terhadap pelaku dengan membuntuti GPS yang terpasang pada mobil mereka dan pelaku berhasil ditemukan pada tanggal 2 Agustus 2013 di Pekanbaru kemudian dibawa ke Dumai. Di dalam tas pelaku ditemukan buku tabungan bank Mandiri atas nama Renol Simamora yang beralamatkan di Jalan Air Bersih no. 41 RT. 015 Teluk Binjai Dumai. Kami meminta keterangan dari pelaku secara lisan dan tertulis : Pelaku mengatakan bahwa dia bukanlah karyawan PT. Riau Muda Jasasarana (RMJ) melainkan hanya menyamar dengan memakai baju dinas dan menscan pening (badge) Sdr. Renol Simamora selaku karyawan pada perusahaan tersebut. Saya videokan sebagai dokumentasi tentang keberadaan mobil saya BM 1341 DT tersebut diatas, kemudian pengelola CV. Sinar Abadi tersebut membawa pelaku ke Medan untuk mencari mobil mereka yang dibawa oleh teman pelaku dan pengelola CV. Sinar Abadi berjanji akan menyerahkan pelaku kepada saya setelah mereka menemukan mobil yang dibawa oleh teman pelaku tersebut.
Pernyataan pelaku yang telah saya dokumentasikan tersebut menyatakan bahwa mobil saya dengan nomor polisi BM 1341 DT tersebut diatas berada di kantor Polsek Torgamba Cikampak Menurut keterangan dari pelaku dan penelusuran saya sebagai berikut :
Pelaku Sdr. Candra Setiawan terungkap bahwa dia dkk (Candra Setiawan, Didik, Pardede dan Renol Simamora) adalah sindikat pencurian mobil yang ahli dalam pembuatan BPKB palsu hingga menyerupai bentuk aslinya dengan modus menyewa mobil lantas menjualnya, dan menurut keterangan pelaku bahwa mobil saya BM 1341 DT yang ia sewa tersebut diserahkannya kepada Didik dan Pardede kemudian mereka membawanya ke Cikampak untuk dipasarkan dan di Cikampak mereka menawar-nawarkan mobil saya tersebut hingga akhirnya bertemulah dengan calon pembeli.
Karena calon pembeli tersebut kenal dengan salah satu anggota polisi di Cikampak, maka dia mengajak Didik dan Pardede ke pos satlantas yang ada di pinggir jalan guna cek fisik, kemudian Pardede pun merasa ketakutan dan berusaha melarikan diri, secara spontan diteriaki maling oleh warga katanya ranmor lalu diamankan oleh anggota polisi yang bertugas saat itu selanjutnya dibawa ke kantor Polsek Torgamba Cikampak dan disana Pardede dimintai uang tebusan oleh Kanit sebesar Rp, 6.000.000,- lalu ia dibebaskan sementara mobil saya disita oleh pihak Polsek Torgamba Cikampak kata pelaku.
Mendengar pengakuan dari pelaku tersebut diatas maka pada hari senin tanggal 5 Agustus 2013 saya bersama teman-teman mendatangi pos satlantas yang diceritakan pelaku kepada saya tersebut, di pos itu kami bertemu dengan Sdr. Alpian yang lagi bertugas saat itu. Dia mengatakan tidak ada kejadian pada pertengahan bulan Juli seperti yang diceritakan pelaku kepada saya. Kamipun menelusurinya ke kantor Polsek Torgamba Cikampak. Di sana kami menemukan ada tiga (3) unit mobil yaitu : satu (1) unit Inova warna hitam metalik, satu (1) unit Avanza warna hitam metalik dan satu (1) unit mobil yang mencurigakan logo depannya Toyota sementara merek dibelakang Avanza dengan nomor polisi BK 1472 QH juga warna hitam metalik, akan tetapi bodinya 100% Xenia, hanya saja warna catnya agak sedikit kasar seperti mobil yang baru siap dicat tetapi belum dipoles sehingga warnanya kelihatan kusam dan tidak mengkilat.
Setelah saya amati mobil yang mengundang kecurigaan saya itu, saya pun masuk keruang SPKT di sana saya bertemu dengan 2 orang petugas yang tidak begitu saya perhatikan namanya, mereka sedang berdiskusi begitu saya jelaskan maksud kedatangan saya 1 orang diantara mereka menjawab “nantilah saya jelaskan”. Kami kemudian menunggu dan setelah mereka selesai berdiskusi 1 orang di antara mereka masuk keruangan dan setelah agak lama keluarlah petugas tadi dengan 2 orang dari ruangan tersebut, mereka juga mengatakan tidak pernah ada kejadian seperti yang saya ceritakan di sana dan ketika kami sedang berbicara maka keluarlah 1 orang lagi dari ruangan lain sambil berjalan, dia mengatakan memang dulu ada kejadian ribut-ribut tetapi pelakunya melarikan diri katanya dan mereka akhirnya mengarahkan saya “agar membuat laporan di Duri karena TKP awalnya disana” kata mereka dan kami pun kembali ke Duri dengan penuh tanya tentang mobil yang berlogo Toyota merek Avanza dan berbodi Xenia tersebut sangat mirip dengan mobil saya yang hilang tersebut.
Karena merasa penasaran maka pada hari senin tanggal 19 Agustus 2013, saya dan teman-teman kembali mendatangi kantor Polsek Torgamba Cikampak. Di sana saya didampingi oleh Sdr. Sertu SB Siregar dan melapor pada petugas di bagian pelayanan, dari situ saya dan Sdr. Sertu SB Siregar diantar serta dipertemukan oleh petugas tersebut dengan Sdr. Sunggul Sidabutar. Namun ia juga mengatakan tidak ada kejadian seperti keterangan pelaku tersebut, dan saya merasa heran karena menunggu jawaban terlalu berputar-putar seolah ada yang disembunyikan.