Mohon tunggu...
Syahputri Maharani Bachri
Syahputri Maharani Bachri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam UMJ

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta | Kompasiana Youth Creator - Batch 1 | Penerima Beasiswa Program 1000 Da'i Bamuis BNI | Kalimat Yang Diterima Diseluruh Dunia Adalah Kemampuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Quarter-life Crisis Mempengaruhi Mental Health Anak Muda?

23 Juli 2023   23:31 Diperbarui: 25 Juli 2023   13:00 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi jika krisis identitas ini masih belum selesai di akhir usia remajanya, maka krisis ini akan terus terbawa sampai masa dewasanya,maka krisis identitas ini akan berkembang menjadi Quarter-life Crisis.

Tak jarang usia anak 20an tahun juga sudah mengalamai fase Quarterlife-Crisis karna tekanan dari beberapa hal, saya pun merasakannya sekarang pada umur 20th.  Berikut bagaimana Quarter-life Crisis mempengaruhi mental anak muda.

Pertanyaan untuk diri sendiri seperti "apasih tujuan hidup saya?" " bagaimana ya masa depan saya?" "apa yang harus saya lakukan?" dan pertanyaan yang membingungkan lainnya. Nah perasaan kebingungan ini dapat menyebabkan kecemasan, stres, bahkan ragu akan hal yang ia pilih sebelumnya, hal ini lah yang dapat mempengaruhi mental health mereka.

Tentunya dengan tujuan yang masih di pertanyakan dan bingung atas hal yang ia putuskan, dapat mempengaruhi pikiran mereka, yang dimana nantinya pikiran mereka akan menimbulkan ketakutan, mudah menyerah dan hal negatif lainnya. Mungkin dengan pertanyaan/hal yang membuat mereka bertanya tanya, mereka seharusnya bisa mempersiapkan diri dan berani mencoba hal yang diinginkan.

Selain dari kebingungan, Quarter-life Crisis juga muncul dari tekanan sosial dan ekspektasi yang diinginkan. Seperti dari Orang tua, teman, keluarga bahkan diri sendiri yang mengharapkan/ber-ekspektasi tinggi terhadap suatu hal dan terlalu mendengarkan perkataan negatif dari mereka.

Jika anak muda ini tidak mampu memenuhi ekspektasi atau harapan yang di inginkan sebelumnya, mungkin mereka akan merasa telah menjadi pribadi yang gagal, merasa rendah diri, mengalami kecemasan, dan perasaan negatif lainnya yang memperburuk mental health mereka.

Quarter-life Crisis juga mempengaruhi mental kita saat kita sedang mencari identitas diri dan pencarian jati diri anak muda, anak muda yang sedang mencari/menemukan siapa mereka sebenarnya, skill apa yang mereka punya, serta  minat apa yang mereka inginkan.

Proses ini dapat menjadi sebuah tantangan yang dapat mempengaruhi mental anak muda, apalagi jika mereka merasa terjebak atau tidak tahu apa yang mereka inginkan, bahkan bisa saja tidak memiliki arah yang jelas.

Dalam dunia kerja Quarter-life Crisis juga sering terkait loh, dengan ketidakpastian pekerjaan, gaji yang didapat, bahkan bisa stres dengan tuntutan pekerjaan. Maka dari itu anak anak muda mengalami kesulitan untuk memilih karir yang tepat dan susah memasuki dunia pekerjaan, dengan semua hal ini dapat menimbulkan kecemasan dan merugikan mental health anak muda.

sumber : pexels.com
sumber : pexels.com

Yang Membuat Quarter-life Crisis terlihat menyeramkan

kamu bisa tonton video reels ini, karena di video reels ini saya menjelaskan bagaimana Quarter-life Crisis terlihat menyeramkan menurut pandangan saya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun