Mohon tunggu...
syahmardi yacob
syahmardi yacob Mohon Tunggu... Dosen - Guru Besar Manajemen Pemasaran Universitas Jambi

Prof. Dr. Syahmardi Yacob, Guru Besar Manajemen Pemasaran di Universitas Jambi, memiliki passion yang mendalam dalam dunia akademik dan penelitian, khususnya di bidang strategi pemasaran, pemasaran pariwisata, pemasaran ritel, politik pemasaran, serta pemasaran di sektor pendidikan tinggi. Selain itu, beliau juga seorang penulis aktif yang tertarik menyajikan wawasan pemasaran strategis melalui tulisan beberapa media online di grup jawa pos Kepribadian beliau yang penuh semangat dan dedikasi tercermin dalam hobinya yang beragam, seperti menulis, membaca, dan bermain tenis. Menulis menjadi sarana untuk menyampaikan ide-ide segar dan relevan di dunia pemasaran, baik dari perspektif teoritis maupun aplikatif. Gaya beliau yang fokus, informatif, dan tajam dalam menganalisis isu-isu pemasaran menjadikan tulisannya memiliki nilai tambah yang kuat, khususnya dalam memberikan pencerahan dan solusi praktis di ranah pemasaran Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Hilirisasi Industri Jambi: Mewujudkan Transformasi Ekonomi di Era Gubernur Jambi Terpilih Periode 2025-2030

27 Desember 2024   14:17 Diperbarui: 27 Desember 2024   14:17 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Manfaat hilirisasi bagi Provinsi Jambi sangatlah signifikan. Dengan meningkatkan nilai tambah produk, pendapatan daerah dapat ditingkatkan melalui pajak dan retribusi, serta membuka peluang untuk mengurangi ketergantungan pada impor barang. Selain itu, hilirisasi berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, yang secara langsung dapat mengurangi tingkat pengangguran di Jambi. Berdasarkan pengalaman dari sektor hilirisasi lainnya di Indonesia, proses pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi cenderung membutuhkan tenaga kerja yang beragam, dari level teknis hingga manajerial. Dengan demikian, hilirisasi tidak hanya membawa manfaat ekonomi tetapi juga dampak sosial yang positif bagi masyarakat luas.

Gubernur Jambi terpilih memiliki peran strategis dalam menghadapi tantangan-tantangan ini. Percepatan pembangunan infrastruktur vital, seperti pelabuhan berstandar internasional di Ujung Jabung, dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan ekosistem industri yang mendukung hilirisasi. Selain itu, menyederhanakan regulasi dan memberikan insentif bagi investor juga menjadi kunci untuk menarik minat pelaku usaha di sektor pengolahan. Upaya pemberdayaan petani dan UMKM, baik melalui pelatihan maupun dukungan permodalan, harus terus ditingkatkan agar kelompok ini dapat berkontribusi dalam rantai nilai hilirisasi.

Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, Provinsi Jambi dapat mengubah tantangan menjadi peluang, menjadikan hilirisasi industri sebagai motor penggerak ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Komitmen pemerintah daerah yang kuat, dukungan dari pihak swasta, serta partisipasi aktif masyarakat akan menjadi elemen kunci dalam mewujudkan visi ini. Jika diterapkan secara konsisten, hilirisasi tidak hanya akan meningkatkan daya saing Jambi di tingkat nasional, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakatnya.

Strategi untuk Gubernur Jambi Terpilih

Gubernur Jambi terpilih Periode 2025-2030 Bapak Dr. Al Haris memiliki tanggung jawab besar untuk merumuskan kebijakan strategis yang dapat mempercepat proses hilirisasi industri di provinsi ini. Langkah-langkah inovatif yang berfokus pada peningkatan infrastruktur, insentif bagi investor, penguatan sumber daya manusia (SDM), pengembangan ekosistem industri, dan kolaborasi lintas sektor perlu menjadi agenda prioritas untuk menciptakan perubahan nyata. Kebijakan ini tidak hanya penting untuk meningkatkan daya saing Jambi secara nasional, tetapi juga untuk membawa manfaat sosial dan ekonomi yang nyata bagi masyarakat lokal.

Salah satu langkah awal yang harus diambil adalah mempercepat pembangunan infrastruktur. Infrastruktur merupakan tulang punggung bagi keberhasilan hilirisasi industri. Tanpa jalan yang memadai, pelabuhan modern, dan pasokan energi yang stabil, proses distribusi bahan baku dan produk olahan akan terhambat, sehingga biaya logistik meningkat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, keterbatasan infrastruktur di Jambi telah menjadi salah satu penyebab lambatnya pertumbuhan sektor industri pengolahan. Pembangunan akses jalan menuju kawasan industri, seperti Kawasan Ujung Jabung, serta peningkatan kapasitas pelabuhan menjadi prasyarat penting untuk menarik investasi dan mendorong industrialisasi. Upaya pemerintah daerah untuk mengembangkan pelabuhan ekspor berstandar internasional di Ujung Jabung menunjukkan langkah ke arah yang benar, tetapi implementasi yang cepat dan terencana masih menjadi tantangan yang harus diatasi.

Selain itu, pemerintah daerah perlu menawarkan insentif yang menarik bagi investor untuk mendorong masuknya modal di sektor pengolahan. Insentif ini dapat berupa keringanan pajak, pemangkasan birokrasi, atau subsidi bagi pembangunan fasilitas pengolahan di kawasan tertentu. Langkah ini telah diterapkan dengan sukses di beberapa daerah lain di Indonesia, seperti di Morowali, Sulawesi Tengah, di mana hilirisasi nikel berhasil berkembang berkat pemberian insentif dan pengembangan kawasan industri terpadu. Untuk Jambi, langkah serupa dapat diambil dengan menyesuaikan insentif pada komoditas unggulan seperti karet dan kelapa sawit. Dalam hal ini, pendekatan yang ramah investor, termasuk penyederhanaan regulasi dan pemberian kepastian hukum, akan menjadi daya tarik utama.

Penguatan SDM lokal juga menjadi kunci keberhasilan hilirisasi. Jambi membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan siap menghadapi kebutuhan sektor industri pengolahan. Pelatihan vokasi, pengembangan kurikulum berbasis industri, dan kolaborasi dengan perguruan tinggi menjadi langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal. Menurut laporan Kementerian Tenaga Kerja, daerah-daerah yang berhasil mengembangkan SDM berbasis kebutuhan industri cenderung lebih cepat beradaptasi dengan dinamika pasar global. Oleh karena itu, investasi dalam pelatihan kerja dan kemitraan dengan pelaku industri harus menjadi prioritas. Sebagai contoh, pemerintah dapat bekerja sama dengan perusahaan besar di sektor kelapa sawit untuk menyediakan program pelatihan kerja bagi masyarakat sekitar, menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya terampil tetapi juga terintegrasi langsung ke dalam rantai nilai industri.

Pengembangan ekosistem industri yang mendukung juga menjadi salah satu strategi penting. Klaster industri yang terintegrasi dapat menciptakan sinergi antara berbagai sektor, seperti perkebunan, manufaktur, dan logistik. Dengan pendekatan ini, produk hasil olahan dapat lebih mudah dipasarkan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, pemerintah daerah perlu memastikan kemudahan akses pasar bagi produk hilirisasi melalui dukungan promosi, pameran dagang, dan penguatan jaringan distribusi. Di beberapa negara, pendekatan klaster industri telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi produksi sekaligus menarik investasi baru. Jambi dapat mengambil pelajaran dari keberhasilan model ini untuk menciptakan ekosistem industri yang mendukung hilirisasi.

Terakhir, kolaborasi dengan pemerintah pusat menjadi elemen penting dalam upaya hilirisasi. Proses ini membutuhkan dukungan kebijakan nasional yang sinkron dengan kebutuhan daerah. Alokasi anggaran dari pemerintah pusat untuk pembangunan infrastruktur dan pelatihan tenaga kerja, misalnya, dapat menjadi katalis bagi percepatan hilirisasi. Gubernur Jambi perlu membangun hubungan yang erat dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Perindustrian dan Kementerian Investasi, untuk memastikan dukungan yang diperlukan dapat terealisasi. Dukungan ini tidak hanya mencakup pendanaan tetapi juga pengaturan regulasi yang memberikan ruang bagi Jambi untuk berkembang sebagai pusat hilirisasi di wilayah Sumatera.

Dengan strategi yang terintegrasi dan fokus pada pembangunan berkelanjutan, Gubernur Jambi terpilih memiliki peluang besar untuk membawa perubahan signifikan. Hilirisasi bukan hanya tentang meningkatkan nilai tambah komoditas tetapi juga menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat. Jika dikelola dengan baik, kebijakan hilirisasi dapat menjadi tonggak baru dalam perjalanan pembangunan Jambi menuju masa depan yang lebih cerah dan mandiri. Dukungan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku industri, akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun