Dengan memanfaatkan teknologi, kreativitas, dan kolaborasi lintas sektor, cagar budaya dapat dihidupkan kembali dalam bentuk yang relevan dengan dunia modern tanpa kehilangan nilai esensinya. Gen Z, sebagai generasi yang inovatif dan berorientasi masa depan, memiliki potensi besar untuk menjadi penjaga warisan budaya bangsa. Melalui tindakan nyata, kesadaran, dan edukasi, mereka dapat memastikan bahwa cagar budaya tidak hanya menjadi peninggalan masa lalu, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan masa depan bangsa.
Sumber Rujukan
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). (2022). Laporan kegiatan pelestarian cagar budaya. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Badan Pusat Statistik (BPS). (2021). Statistik penduduk Indonesia 2021. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Deloitte. (2021). Global Millennial Survey 2021. Retrieved from https://www2.deloitte.com
Katadata Insight Center. (2022). Survei keterlibatan generasi muda dalam pelestarian budaya. Jakarta: Katadata Insight Center.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2021). Data cagar budaya Indonesia 2021. Jakarta: Kemendikbud Ristek.
McKinsey & Company. (2022). Understanding Gen Z in Indonesia: A new wave of consumer behavior. Retrieved from https://www.mckinsey.com
UNESCO Jakarta. (2022). Cultural heritage preservation in Indonesia: Challenges and opportunities. Jakarta: UNESCO Office.
UNESCO. (2021). Digital transformation in heritage preservation. Paris: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.
World Monuments Fund. (2021). Heritage at risk: Sites in Asia. Retrieved from https://www.wmf.org