Mohon tunggu...
syahmardi yacob
syahmardi yacob Mohon Tunggu... Dosen - Guru Besar Manajemen Pemasaran Universitas Jambi

Prof. Dr. Syahmardi Yacob, Guru Besar Manajemen Pemasaran di Universitas Jambi, memiliki passion yang mendalam dalam dunia akademik dan penelitian, khususnya di bidang strategi pemasaran, pemasaran pariwisata, pemasaran ritel, politik pemasaran, serta pemasaran di sektor pendidikan tinggi. Selain itu, beliau juga seorang penulis aktif yang tertarik menyajikan wawasan pemasaran strategis melalui tulisan beberapa media online di grup jawa pos Kepribadian beliau yang penuh semangat dan dedikasi tercermin dalam hobinya yang beragam, seperti menulis, membaca, dan bermain tenis. Menulis menjadi sarana untuk menyampaikan ide-ide segar dan relevan di dunia pemasaran, baik dari perspektif teoritis maupun aplikatif. Gaya beliau yang fokus, informatif, dan tajam dalam menganalisis isu-isu pemasaran menjadikan tulisannya memiliki nilai tambah yang kuat, khususnya dalam memberikan pencerahan dan solusi praktis di ranah pemasaran Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gen-Z Merangkai Keteraturan dan Mengejar Impian

2 Desember 2024   08:58 Diperbarui: 2 Desember 2024   09:55 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, di tengah tantangan ini, ada peluang untuk perubahan. Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan Gen Z mulai meningkat. Sebuah survei yang dilakukan oleh Katadata Insight Center pada tahun 2023 menemukan bahwa lebih dari 60% Gen Z di Indonesia menyadari pentingnya kesehatan mental dan terbuka untuk mencari bantuan profesional. Hal ini menunjukkan potensi perbaikan melalui edukasi dan penyediaan layanan yang lebih mudah diakses.

Langkah-langkah strategis dapat dilakukan untuk mendukung kesehatan mental Gen Z, termasuk integrasi pendidikan kesehatan mental di sekolah, perluasan layanan konseling digital, dan penghapusan stigma terhadap gangguan mental. Dengan pendekatan yang lebih holistik dan akses yang lebih baik, Gen Z dapat menghadapi tekanan zaman dengan lebih tangguh, membuka jalan untuk kehidupan yang lebih sehat dan produktif.

Menemukan Keseimbangan

Menemukan keseimbangan antara keteraturan yang diharapkan oleh masyarakat dan impian pribadi menjadi kunci bagi Gen Z untuk menghadapi tantangan zaman. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui reformasi pendidikan. 

Kurikulum yang lebih responsif terhadap kebutuhan industri dan perkembangan zaman harus menjadi prioritas. Sistem pendidikan yang tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik tetapi juga mendorong keterampilan praktis, seperti kewirausahaan, kreativitas, dan pemecahan masalah, dapat membantu Gen Z mempersiapkan diri untuk pasar kerja yang dinamis.

 Hal ini penting, mengingat teknologi dan globalisasi telah mengubah lanskap ekonomi secara signifikan, menciptakan kebutuhan akan keterampilan yang berbeda dari era sebelumnya.

Selain itu, kesehatan mental juga menjadi fondasi penting dalam mendukung keseimbangan hidup Gen Z. Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental dan menghapus stigma seputar gangguan mental adalah langkah yang sangat dibutuhkan. Data dari DDI (Dunia Digital Indonesia) menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya kesehatan mental semakin tinggi di kalangan Gen Z. 

Hal ini mencerminkan peluang besar untuk menciptakan intervensi yang lebih efektif, seperti menyediakan layanan konseling berbasis digital, pelatihan manajemen stres, serta program pendidikan kesehatan mental di sekolah dan universitas. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, Gen Z dapat memiliki ruang untuk bertumbuh tanpa tekanan yang berlebihan.

Peluang kewirausahaan juga menjadi jalur strategis untuk membantu Gen Z mewujudkan impian mereka sambil menciptakan dampak ekonomi. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, peluang untuk menciptakan bisnis baru, baik di bidang teknologi, ekonomi kreatif, maupun sektor lainnya, terus berkembang. 

Program pelatihan kewirausahaan, akses terhadap pendanaan, dan kebijakan yang mendukung inovasi dapat menjadi katalisator bagi Gen Z untuk mengambil risiko yang diperhitungkan dan menjadikan ide mereka sebagai kenyataan. Ekosistem yang inklusif dan suportif tidak hanya akan mendorong kreativitas mereka, tetapi juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja baru yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Dengan kombinasi reformasi pendidikan, dukungan kesehatan mental, dan pemberdayaan kewirausahaan, Gen Z dapat diberdayakan untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Upaya ini tidak hanya akan membantu mereka mencapai keseimbangan antara keteraturan dan impian, tetapi juga menjadikan mereka agen perubahan yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat dan dunia di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun