Langkah strategisnya termasuk pendirian perguruan tinggi baru di wilayah 3T dan penguatan politeknik sebagai pusat pendidikan vokasi. Politeknik difokuskan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja di sektor-sektor seperti manufaktur, agrikultur, dan teknologi, yang relevan dengan potensi ekonomi lokal.
3. Penguatan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
Program MBKM tetap menjadi salah satu prioritas di era Menteri Satrio. Namun, kebijakan ini dirancang untuk menjadi lebih fleksibel dan terintegrasi dengan kebutuhan industri. Beliau menekankan bahwa mahasiswa harus mendapatkan pengalaman belajar yang lebih relevan, seperti magang industri, penelitian kolaboratif, atau proyek pengabdian masyarakat.
Laporan Kemendikbudristek 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 400.000 mahasiswa telah berpartisipasi dalam MBKM, dengan hasil yang signifikan: 85% peserta melaporkan peningkatan keterampilan kerja, sementara 70% dari mereka mendapatkan akses langsung ke peluang karier. Di bawah kepemimpinan Menteri Satrio, program ini terus disempurnakan untuk memastikan dampaknya terhadap kesiapan kerja mahasiswa semakin optimal.
4. Menyeimbangkan Aspirasi Global dengan Kebutuhan Domestik
Di era Menteri Satrio, cita-cita untuk mencapai status World Class University (WCU) tidak ditinggalkan, tetapi ditempatkan dalam kerangka yang lebih relevan dengan kebutuhan bangsa. Beliau berpendapat bahwa pengakuan internasional harus menjadi hasil dari kontribusi nyata pendidikan tinggi terhadap pembangunan nasional, bukan tujuan utama. "Kita harus memastikan pendidikan tinggi kita tidak hanya kompetitif di tingkat global, tetapi juga memberikan dampak langsung pada masyarakat," katanya.
Sebagai bagian dari strategi ini, pemerintah mendorong riset-riset yang fokus pada isu-isu domestik seperti energi bersih, ketahanan pangan, dan mitigasi perubahan iklim. Hal ini bertujuan menjadikan perguruan tinggi sebagai aktor utama dalam pembangunan berkelanjutan.
5. Teknologi Digital dan Transformasi Pendidikan
Menteri Satrio juga menekankan pentingnya teknologi digital dalam mempercepat transformasi pendidikan tinggi. Pembelajaran berbasis digital, platform daring untuk riset kolaboratif, dan pengembangan inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI) menjadi bagian integral dari kebijakan ini. Langkah ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan pendidikan tinggi, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
6. Visi Keberlanjutan dan Transformasi Ekonomi
Dalam jangka panjang, Menteri Satrio percaya bahwa pendidikan tinggi harus menjadi motor utama transformasi ekonomi berbasis teknologi. Fokus pada inovasi dan pengembangan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan industri menjadi prioritas. Hal ini didukung oleh penguatan program vokasi dan politeknik yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di era revolusi industri 4.0 dan 5.0.