Mohon tunggu...
Syahla Aribah
Syahla Aribah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Always be happy and healthy.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hidroponik Hobi yang Mengasyikan di Tengah Pandemi

25 Juni 2021   10:04 Diperbarui: 25 Juni 2021   10:52 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

            Seiring berjalannya waktu, lahan tanah sebagai media tanam semakin menyempit akibat bertambahnya jumlah bangunan yang berdiri mengganti fungsi lahan cocok tanam (Robbani, 2020). Penyempitan lahan terjadi di banyak tempat oleh karena alih fungsi ke perumahan dan infrastruktur jalan (Ayu, 2019). Kini lahan untuk budidaya seperti sawah dan tegal sudah semakin sedikit, sedangkan pemenuhan kebutuhan pangan pasti perlu dipenuhi (Intan, 2020). Informasi tentang perkembangan sistem hidroponik di Indonesia masih sangat minim, hal ini disebabkan oleh kurangnya penyuluhan tentang kelebihan sistem hidroponik pada lahan sempit (Saputra et al., n.d.). Untuk mewujudkan kemandirian pangan khususnya pada sayuran salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara memanfaatkan lahan sempit menjadi lahan produktif pertanian menggunakan teknologi Hidroponik. Dengan adanya penerapan teknologi hidroponik tersebut dapat mencukupi permintaan sayuran di pasaran dengan harga yang lebih murah dan kualitas lebih baik. Hasil panen sayuran dengan sistem hidroponik pada umumnya mempunyai kualitas lebih baik, segar, higienis dan dapat dikategorikan ke dalam sayuran organik karena tidak menggunakan pestisida berbahaya (Intan, 2020).

Dengan berbagai alternatif solusi yang ditawarkan oleh sistem pertanian ini perlu dilakukan untuk memberikan saran dan kebijakan yang tepat dalam mempercepat pemulihan kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19. Pemerintah perlu mengambil kebijakan dalam membangun usaha pertanian di masa pandemi dengan mempertimbangkan tanaman hidroponik yang dihasilkan memiliki masa panen yang cepat karna dibutuhkan oleh pasar. Serta masyarakat perlu meningkatkan pengetahuan mereka dengan kegiatan edukasi berupa pembuatan video tentang pemanfaatan ruang sempit untuk bercocok tanam dan tata cara bercocok tanam sayuran yang efektif dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan keluarga. Video tersebut kemudian disebarkan di media dan diharapkan akan ditonton oleh masyarakat dan mengaplikasikannya rumah masing-masing (Muis et al., 2021).

 

Daftar Pustaka

Alviani, P. (2015). Bertanam hidroponik untuk pemula. books.google.com.

Ayu, M. L. C. (2019). Sistem Budidaya Urban Farming Dalam Optimalisasi Lahan Di Kota Surakarta.

Fadli, F., Suryadi, S., & Kembaren, E. T. (2020). Pengembangan Kewirausahaan Agribisnis Melalui Pelatihan Kelompok Usaha Hidroponik. Agrifo: Jurnal Agribisnis ....

Hendra, H. A., & Andoko, A. (2014). Bertanam Sayuran Hidroponik Ala Pak Tani Hydrofarm. books.google.com.

Herwibowo, K., & Budiana, N. S. (2015). Hidroponik Portabel. books.google.com.

Intan, I. C. (2020). Pelatihan Pembuatan Tanaman Hidroponik sebagai Usaha Keluarga bagi Masyarakat Desa Gleumpang Meujim-Jim Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. Prosiding Seminar Nasional Politeknik Negeri ....

Irawan, M. S., Arifuddin, R., & Setiawan, A. B. (2021). Kontrol pH Sistem Aeroponik Pada Tanaman Strawberry Menggunakan Metode Fuzzy Logic. CYCLOTRON.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun