Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budi daya tanaman tanpa tanam (Fadli et al., 2020). Secara umum, hidroponik merupakan budi daya menanam tanpa menggunakan tanah akan tetapi memanfaatkan air dan lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman (Alviani, 2015). Hidroponik merupakan suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara yaitu pasir,  pecahan  batu  bata, serat mineral, serbuk  kayu,  dan  yang lainnya yang digunakan sebagai  pengganti  media tanah. Bertanam  secara  hidroponik  dapat  dilakukan  di  rumah  sebagai  hobi  maupun  untuk  dikomersialkan (Putra et al., 2020). Pada pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hidroponik merupakan salah satu cara menanam tanpa menggunakan tanah.
Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik
Hidroponik memiliki kelebihan seperti  lebih  hemat  karena  tidak  perlu  menyiramkan  air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat. Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga (Putra et al., 2020). periode tanam lebih pendek, dan pengendalian hama dan penyakit lebih mudah (Rosliani & Sumarni, 2005). Selain itu, kekurangan hidroponik adalah membutuhkan modal yang besar, alat yang dibutuhkan masih sulit untuk didapatkan,serta pada bidang hidroponik butuh keterampilan khusus dan harus memiliki kreativitas yang tinggi untuk membuat peralatan hidroponik  (Mohammad et al., n.d.). Hidroponik memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, walaupun begitu hidroponik dapat menjadi hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan mengasyikan ketika kita tekuni agar dapat dijadikan bisnis.
Macam -- Macam Hidroponik
Hidroponik memiliki bermacam -- macam sistem yang selalu berkembang menyesuaikan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Bermacam -- macam hidroponik antara lain:
- Nutrient Film Technique (NFT)
NFT merupakan sistem yang popular dalam istilah hidroponik. Sistem ini bergerak mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air secara terus -- menerus melalui pipa-pipa dan slang dengan bantuan dorongan pompa (Rahmat, 2015). Dengan teknik ini tanaman mendapatkan pasokan air pupuk yang sama sehingga dapat tumbuh seragam (Shubchiyah, 2018). Kelebihan pada NFT antara lain mudah dalam mengendalikan perakaran tanaman, kebutuhan tanaman akan  air dapat terpenuuhi dengan cukup, sedangkan kekurangannya yaitu dibutuhkan biaya yang relatif besar untuk proses pembuatannya dan dalam proses perlakuannya jua sangat bergantung pada aliran listrik (Hendra & Andoko, 2014).
- Aeroponik
Sistem aeroponik dapat menjadi solusi yang dapat diterapkan pada lahan yang sempit dan terbatas terutama pada daerah perkotaan. Aeroponik adalah salah satu cara menanam hidroponik yang sesuai dengan kondisi dan tidak perlu menggunakan tanah, perlu perlakuan khusus dalam penanamannya dan tanaman harus dikontrol dengan  pH serta nutrisi yang diberikan kepada tanaman sesuai dengan yang dibutuhkan (Irawan et al., 2021). Dengan teknik aeroponik, maka kebutuhan oksigen dan pupuk akan terjamin.
- Dryp System (Sistem Irigasi Tetes)
Dengan  teknik irigasi tetes maka akar tanaman mendapatkan air pupuk sepanjang hari serta memasok air  pupuk  ke  tanaman  tanpa henti, dapat menghemat air pupuk sedikit demi sedikit karena jumlah yan diperoleh tidak banyak (Herwibowo & Budiana, 2015). Irigasi tetes biasanya dimanfaatkan untuk menanam aneka jenis sayur dan buah yang memiliki pertumbuhan cukup besar dan dalam jangka waktu yang cukup lama (Nurdin, 2017). Salah satu sistem hidroponik ini mengalirkan nutrisi ke tanaman dengan cara meneteskan air melalui selang secara bertahap.Â
Hidroponik & Pandemi
Kondisi pandemi Covid-19 yang belum berangsur pulih berdampak langsung kepada pendapatan masyarakat khususnya di daerah perkotaan. Pandemi Covid-19 ini bukan hanya menjadi krisis kesehatan, namun juga menjadi krisis sosial-ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya Di masa pandemi seperti sekarang ini banyak masyarakat yang terdampak terutama dalam sektor ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan diperlukan pelatihan untuk meningkatkan taraf hidup seperti melakukan pelatihan hidroponik agar dapat dijadikan bisnis atau untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Tanaman hidroponik dapat ditanam di perkarangan rumah dengan lahan yang sempit karena tidak membutuhkan pot yang besar.
Hidroponik adalah metode bercocok tanam yang tidak memerlukan tanah dan dapat digantikan dengan menggunakan media tanam yang lain, seperti kerikil, batu apung, sabut kelapa, kayu dan busa. Hal tersebut dilakukan karena fungsi tanah sebagai pendukung akar tanaman dan perantara larutan  nutrisi dapat digantikan dengan mengalirkan atau menambah nutrisi, air dan oksigen melalui media tersebut (Roidah, 2015).