Ramadan yang sedemikian berat dilalui oleh sebagian besar umat Muslim, bahkan menjadi tantangan hidup yang sesungguhnya, patut disyukuri melalui takbir selepas kita melewatinya.
Mudik adalah "kembali" yang secara langsung teridentifikasi dari makna "'id" yang juga berarti "kembali". Manusia memang harus siap kembali bahkan harus mampu mencari jalan kembali, sebab kembali secara fitrah (idul fitri) menjadi manusia seutuhnya dengan kebajikan, kesucian, keistimewaan, dan kesempurnaan yang melekat dalam dirinya, jelas merupakan mudik dalam konteks paling hakiki.Â
Manusia dikembalikan secara fitrahnya menjadi manusia, yang melepaskan diri dari ikatan-ikatan nafsu kebinatangan yang selama ini telah menyalahi kodratnya. Itulah makna mudik lebaran, sekalipun banyak diantara kita yang tampak tak acuh atau tak mau menyadarinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H