Sesampainya di perkemahan Mina, juga tampak kacau. Karena setiap jamaah yang datang kebingungan kapan jadwal mereka melontar sedangkan rasa lelah serasa di atas ubun-ubun.
Akhirnya pihak Maktab inisiatif mengantar setiap rombongan yang datang untuk ke prosesi jamarat, jam berapa pun itu. Untungnya saya pun demikian, ikut gabung dengan kelompok KBIH diantar muthowif Maktab dan melontar jumrah aqabah pas waktu Duha waktu utama yang dilakukan Rasulullah.
Baru saya berpikir, mungkin ini hikmahnya, di tengah kemacetan dan suasana hiruk-pikuk Armuna yang tidak tertib.
Semoga pemerintah Indonesia mampu membaca peristiwa ini sebagai hal yang tak boleh lagi terulang, tegas berkoordinasi dengan pihak Maktab yang seringkali menggampangkan urusan Armina.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H