Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Drama antara "Tiang Monas Anas" dan "Tiang Listrik Setya Novanto"

17 November 2017   10:55 Diperbarui: 19 November 2017   10:32 9207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun demikian, sebagai masyarakat yang agamis, sudah tentu kita dituntut untuk dapat lebih objektif dalam menilai orang lain, berdasarkan sikap dan nilai-nilai moralitas yang dianut. Kita sudah berada dalam era pasca-kebenaran, karena fakta emosional lebih banyak mendorong seseorang untuk melakukan penilaian kepada pihak lain daripada fakta objektif yang dilihatnya. 

Biarlah Anas dengan "tiang Monas"nya dan Setnov dengan "tiang listrik"nya, toh pada akhirnya mereka mempertanggungjawabkan segala perbuatannya dihadapan hukum. Walaupun kita seringkali disuguhi soal "dagelan politik", namun cara pandang kita haruslah tetap objektif. Jangan sampai Setnov kemudian "bermubahalah" seperti yang dilakukan Buni Yani karena mempertahankan "kesalahannya", mari kita doakan dan jangan saling melaknat, karena itulah nilai-nilai abadi yang senantiasa disemai dalam pribadi bangsa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun