Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merdeka dari Korupsi dan Kebodohan

13 Agustus 2017   16:43 Diperbarui: 14 Agustus 2017   06:08 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Inilah barangkali, kenapa istilah "mencerdaskan" lebih dipilih oleh para founding fathers kita dibanding "memintarkan" sebagaimana dalam Preambule UUD 1945. Kalimat "mencerdaskan kehidupan bangsa" tidak sebatas mengilhami Konstitusi yang terfokus pada pendidikan dan kebudayaan, tetapi jauh lebih dalam dari semua itu. 

Kalimat "kehidupan" yang disematkan diantara "mencerdaskan bangsa" jelas terkait dengan seluruh kehidupan, termasuk "mencerdaskan" para penyelenggara negara, rakyat dan seluruh elemen pendukungnya. Inilah sesungguhnya inti dari kemerdekaan yang sesungguhnya, merdeka dari kebodohan dan kepintaran yang merusak.

"Kecerdasan bukan hanya kepintaran, tapi ketulusan dan kejujuran", demikian tulisan Alfian di salah satu kolom opini surat kabar beberapa minggu lalu. Seseorang melakukan korupsi jelas bukan karena dirinya cerdas, tetapi sekadar "pintar" namun tak memiliki ketulusan dan kejujuran. Bukankah koruptor kebanyakan orang-orang berpendidikan tinggi  yang pintar? Ternyata, memang harus diakui, bahwa bekal pendidikan yang diperoleh sejauh ini hanya sanggup menjadikan orang-orang  pintar tetapi gagal membentuk pribadi-pribadi yang cerdas. Bangsa ini telah merdeka 72 tahun yang lalu, tapi hanya merdeka dari penjajahan secara fisik akibat kolonialisme, namun tetap masih terpenjara oleh korupsi dan kebodohan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun