Warisan ketimpangan sosial yang terus hadir sejak era pemerintahan Soekarno hingga saat ini senantiasa menjadi masalah akut yang entah sampai kapan terselesaikan. Wajar jika banyak hal akibat ketimpangan sosial ini seringkali menyulut konflik di tengah masyarakat. Bagaimana tidak, yang miskin selalu saja dirugikan walaupun kenyataannya di sebuah daerah itu memiliki sumber daya alam yang mampu dimanfaatkan untuk kesejahteraan. Ungkapan kekhawatiran juga terbersit dari seorang ekonom asal Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, dimana memang rasio Gini di Indonesia kini membaik, namun itu bukan karena kelas bawah yang sejahtera, tetapi kekayaan harta masyarakat kelas atas yang menurun. Takutlah menjadi kafir karena kemiskinan dan kebodohan, bukan takut kafir karena perbedaan keyakinan atau pilihan. Â
Wallahu a'lam bisshawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H