Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rata-rata Kebahagiaan Orang Meningkat Selama Ramadhan

13 Juni 2016   13:27 Diperbarui: 13 Juni 2016   15:05 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kebahagiaan ketiga adalah meningkatnya pengguna jasa pada sektor transportasi. Sektor tansportasi justru dinilai paling banyak mendatangkan keuntungan, karena bisa terus digunakan masyarakat bahkan setelah melewati bulan Ramadhan. Salah satu bagian terpenting yang melekat pada semua moda transportasi adalah bahan bakar. Kita bisa menyaksikan betapa terus meningkatnya persentase masyarakat pengguna jasa transportasi setiap tahunnya dan itu terjadi di bulan Ramadhan. 

Budaya mudik yang ada dalam masyarakat Indonesia telah menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri dan menjadi kebahagiaan yang tak terhingga bagi para pengusaha moda transportasi sekaligus bagi para produsen bahan bakar. Jasa transportasi selama Ramadhan tidak pernah ada laporan yang dirugikan yang ada malah selalu kurang memberikan layanan kepada masyarakat akibat kekurangan stok alat transportasi yang tersedia.

Kebahagiaan keempat Ramadhan juga merambah para pengelola media elektronik, seperti TV. Mengutip dari data yang dikeluarkan AC Nielsen, terdapat peningkatan pemirsa TV hingga tiga kali lipat selama Ramadhan. Dan para pengelola TV mengatur jam tayang prima pada jam-jam menjelang berbuka puasa dan saat sahur, sehingga meningkatkan jumlah iklan yang menambah pundi-pundi keuntungan yang diraih oleh para pengelola TV. 

Umat Muslim juga merasakan kebahagiaan yang tak terhingga, terutama disaat berbuka puasa sambil menikmati acara-acara TV Islami yang banyak ditawarkan secara khusus sebagai persembahan prima dari berbagai saluran TV yang tersedia. Memang harus diakui, TV menjadi media yang sangat efektif membentuk kebahagiaan selama Ramadhan, tidak hanya kepada pemirsanya atau kepada mereka yang menjalankan ibadah puasa, tetapi juga para pengusaha iklan, produsen barang-barang kebutuhan hidup serta pengelola TV sendiri. Kebahagiaan seperti ini memang jarang diraih diluar bulan Ramadhan.

Jadi, memang kita harus akui, Ramadhan adalah bulan yang paling mudah diidentifikasi sebagai bulan yang berhasil secara rata-rata meningkatkan kebahagiaan banyak orang. 

Meskipun Ramadhan bulan diwajibkannya berpuasa bagi umat Muslim, tetapi puasa tidak diiringi oleh menurunnya kadar produktivitas atau menurunnya daya beli masyarakat. “if they are not buying, they ate giving”, demikian ungkap Mudassar Ahmed ketika mengomentari Ramadhan. Memang, mereka bisa saja tidak membeli pada saat Ramadhan, tetapi mereka tetap mengeluarkan uang untuk memberi. Pada kenyataannya, semua elemen masyarakat menikmati kebahagiaan di bulan suci ini.

Wallahu a’lam bisshawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun