2. Meningkatkan Investasi
- Meningkatkan iklim investasi untuk menarik investasi asing langsung.
- Mengembangkan berbagai kebijakan yang mendukung sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi.
3. Meningkatkan Kerja Sama Internasional
Berkolaborasi dengan lembaga-lembaga internasional untuk mendapatkan dukungan finansial dan teknis.
- Melibatkan diri dalam program-program bantuan internasional yang dapat membantu mengatasi masalah utang.
4. Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
- Mengarahkan sumber daya ke proyek-proyek pembangunan berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang.
- Menerapkan kebijakan yang mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari proyek-proyek pembangunan.
Kombinasi dari beberapa strategi ini dapat disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan keuangan masing-masing negara.
Tujuan
Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan mengapa pemerintah Indonesia tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya untuk membayar utang luar negeri. Karena di indonesia sendiri terdapat ancaman inflasi dan kekacauan ekonomi yang serius dan sulit untuk diatasi.
Kesimpulan
Pemerintah Indonesia tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya untuk membayar utang luar negeri karena peredaran uang terlalu banyak dapat mempengaruhi banyak hal, seperti impor menjadi lebih mahal, biaya hidup meningkat, dan daya beli masyarakat menurun. Pemerintah lebih memilih jalan lain untuk mengelola utang dan memastikan stabilitas perekonomian. Dengan demikian, pemerintah Indonesia terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H