Selain itu, evaluasi juga perlu dirancang untuk mengukur keberhasilan berdasarkan perkembangan individu, bukan berdasarkan perbandingan dengan standar yang seragam. Dalam analogi kartun, ini berarti menghargai belut yang masuk ke dalam tanah sebagai bentuk pertahanan alaminya, atau kepiting yang bergerak ke samping sebagai strategi bertahan hidupnya.
***
Kartun sederhana tentang perlombaan hewan laut menawarkan pelajaran yang mendalam tentang ketimpangan dalam sistem pendidikan modern. Dalam perspektif Critical Discourse Analysis, kurikulum seragam mencerminkan diskursus dominasi yang memperkuat ketimpangan dan marginalisasi. Untuk menciptakan pendidikan yang adil, penting untuk mendekonstruksi diskursus ini dan menyusun wacana alternatif yang menghargai keragaman individu. Seperti halnya hewan-hewan dalam kartun, setiap siswa memiliki cara unik untuk mencapai potensi terbaik mereka, dan tugas pendidikan adalah membantu mereka menemukan jalan tersebut, bukan memaksakan satu jalur untuk semua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI