Pendekatan yang lebih kritis akan mengeksplorasi bagaimana media dapat menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi dan tanggung jawab etis. CDA mendorong media untuk tidak hanya menjadi penyampai berita, tetapi juga agen perubahan sosial yang mempromosikan wacana inklusif dan kritis.
Simpulan: Kritik dan Rekomendasi
Artikel "Boikot Pemberitaan: Solusi atau Bumerang untuk Media Massa?" menyajikan refleksi awal yang menarik, tetapi kurang mendalam dalam menganalisis relasi kekuasaan, ideologi, dan dampak sosial dari praktik boikot. Dari perspektif CDA, berikut adalah rekomendasi untuk memperkuat analisis:
- Framing dan Representasi: Analisis lebih dalam tentang bagaimana Bung Towel direpresentasikan dalam media dan bagaimana ini menciptakan wacana tertentu.
- Ideologi Media: Eksplorasi relasi kekuasaan antara media, institusi sepak bola, dan publik, serta bagaimana keputusan media mencerminkan kepentingan ideologis dan ekonomis.
- Hak Publik: Penekanan pada dampak boikot terhadap akses informasi masyarakat dan keberagaman wacana dalam ruang publik.
- Dinamika Digital: Analisis tentang bagaimana platform digital memengaruhi distribusi dan amplifikasi informasi, serta implikasinya bagi kekuasaan media tradisional.
- Etika Jurnalistik: Kajian tentang bagaimana media dapat menavigasi dilema antara sensasionalisme dan jurnalisme informatif dengan tetap mempertahankan tanggung jawab sosialnya.
Dengan pendekatan CDA yang lebih komprehensif, artikel ini dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap pemahaman tentang peran media dalam membentuk wacana publik di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H