Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apa yang Terjadi dengan Generasi Kita?

12 Januari 2025   11:15 Diperbarui: 12 Januari 2025   10:41 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau Gen Z, wah, ini generasi yang hidupnya penuh dengan "Kenapa?". Mereka lahir di era digital penuh dengan Google dan YouTube, jadi wajar saja kalau mereka kritis dan tidak mudah percaya. Mereka akan mempertanyakan segala sesuatu, dari aturan di sekolah hingga kebijakan global.

Contohnya? Kalau ada pelajaran sejarah, mereka akan bertanya, "Why do we learn history? Isn't it already in the past?" Atau saat disuruh memakai seragam, "Why does our uniform have to be blue? Isn't there a green option?" Pertanyaan mereka kadang bikin pusing, tapi juga menyegarkan. Mereka membuat kita berpikir dua kali sebelum menerima sesuatu begitu saja.

Gen Z ini sangat peduli dengan isu lingkungan, keadilan sosial, dan kesehatan mental. Mereka tidak hanya ingin tahu apa yang terjadi, tetapi juga mengapa hal itu penting. Lingkungan yang penuh informasi membuat mereka lebih kritis, sehingga mereka ingin setiap tindakan memiliki makna.

Gen Alpha: Sang Pewaris Masa Depan (WHO)

Rentang Usia: Lahir mulai tahun 2013 hingga perkiraan 2025.

Dan terakhir, kita punya Gen Alpha, generasi yang bahkan belum selesai sekolah, tapi sudah punya gaya hidup yang terhubung dengan AI dan teknologi canggih. Generasi ini adalah generasi "Siapa?". Mereka selalu mencari panutan atau inspirasi.

Bayangkan, anak kecil dari Gen Alpha yang berusia 8 tahun, dengan santainya bertanya, "Who created this robot?" atau "Who can explain why AI is smarter than humans?". Mereka cerdas, cepat belajar, dan sangat terpengaruh oleh tokoh-tokoh global.

Pertanyaan "Siapa?" menunjukkan kebutuhan mereka akan hubungan dan role model. Dalam dunia yang sangat terhubung, mereka mencari figur yang bisa dijadikan inspirasi atau tokoh yang dapat mereka percayai.

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Melihat semua generasi ini, pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa hidup harmonis? Jawabannya sederhana: saling memahami. Gen X mungkin terlihat terlalu to the point, tapi itu cara mereka untuk tetap fokus. Gen Y mungkin terlalu asyik dengan proses, tapi itu cara mereka menghargai hidup. Gen Z kritis? Itu karena mereka peduli. Dan Gen Alpha, meskipun masih muda, sudah menunjukkan bahwa masa depan ada di tangan yang penuh potensi.

Setiap generasi punya gaya berpikir dan bertanya yang unik, yang terbentuk oleh pengalaman hidup mereka. Alih-alih melihat perbedaan ini sebagai penghalang, mari kita lihat sebagai kekayaan. Karena, pada akhirnya, pertanyaan apa pun yang diajukan oleh setiap generasi, semua berujung pada tujuan yang sama: membuat hidup ini lebih baik.

Jadi, apakah Anda Gen X, Y, Z, atau Alpha, tetaplah bertanya. Karena dunia ini bukan tentang menemukan jawaban, tapi tentang menikmati perjalanan mencari jawaban itu. Dan kalau sudah lelah mencari, mungkin kita semua bisa duduk bersama, minum kopi, dan bertanya, "Kenapa sih kopi bikin hidup lebih tenang?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun